Dubes M Lutfi Serahkan Surat Kepercayaan ke Presiden Donald Trump
JAKARTA, iNews.id - Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) M Lutfi, berkunjung ke Gedung Putih untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump, Kamis (17/4/2020). Dia menyerahkan surat kepercayaan untuk memulai tugasnya sebagai dubes.
Lutfi didampingi istri, Bianca Adinegara ditemui Trump di Ruang Oval, ruang kerja Presiden AS di Gedung Putih. Pada kesempatan tersebut M Lutfi yang menggantikan Dubes sebelumnya Mahendra Siregar, menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan rakyat Indonesia kepada Trump dan rakyat AS.
Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini dilantik oleh Jokowi, pada Senin, 14 September 2020. Dalam mengemban tugas sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia di AS, Lutfi memiliki program prioritas.
Pertama, memastikan AS memperpanjang persetujuan fasilitas pembebasan tarif bea masuk (generalized system of preference/GSP) ke Indonesia. Selain itu, akan memulai pembicaraan untuk negosiasi terkait perjanjian dagang bebas terbatas atau limited trade deal dengan AS.
“Saya akan mendorong dan memastikan bahwa persetujuan GSP diperpanjang. Lalu, memulai pembicaraan negosiasi daripada limited trade deal, yaitu barang-barang di AS yang pajaknya kurang dari 5 persen bisa di nol persenkan tanpa melalui kongres. Kita memulai negosiasi itu segera, itu prioritas,” ujar Lutfi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/8/2020).
Lutfi memastikan diplomasi ekonomi dengan Negara Paman Sam akan diperkuat ke depannya. Seiring era baru perdagangan internasional, lanjut Lutfi, menyadari bila ingin menjual barang atau produk ke pasar AS, maka Indonesia juga mesti membeli produk AS.
“Saya juga ingin memastikan produk-produk AS bisa berkompetisi di pasar Indonesia. Karena pasar kita besar dan prospektif, saya akan memastikan bahwa AS mengetahui bahwa Indonesia selalu memperbaiki iklim investasi,” katanya.
Lebih lanjut, Lutfi bertekad untuk memastikan investor-investor AS mengetahui dengan baik perbaikan iklim investasi di Tanah Air dan menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan investasi dari perusahaan-perusahaan asal negara Adidaya tersebut.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq