Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nusron Wahid Bongkar Biang Kerok Sengketa Lahan JK di Makassar, Siapa?
Advertisement . Scroll to see content

Dukung Sistem Pemilu Terbuka, Golkar: Itu Cermin Kehendak Rakyat Sesungguhnya

Minggu, 01 Januari 2023 - 17:52:00 WIB
Dukung Sistem Pemilu Terbuka, Golkar: Itu Cermin Kehendak Rakyat Sesungguhnya
Anggota DPR Fraksi Golkar Nusron Wahid (Foto: Felldy Utama)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Sistem pemilihan terbuka atau mencoblos nama caleg dalam surat suara diyakini merupakan sistem yang paling ideal saat ini. Sistem tersebut merupakan gabungan atas kehendak partai politik dan rakyat. 

“Dalam sistem terbuka ini sudah memberikan kewenangan kepada partai politik untuk menentukan nama calon legislatif, sementara di Pemilu, rakyat yang akan memilih calon legislatif tersebut lewat mencoblos nama caleg yang mereka pilih,” kata anggota DPR Fraksi Golkar Nusron Wahid, Minggu (1/1/2023).  

Bagi Nusron, sistem pemilu terbuka ini adalah menghormati kehendak rakyat seluas-luasnya dalam sebuah pesta demokrasi. 

Menurut Nusron dalam sistem tertutup, orang atau calon legislatif yang dijadikan partai politik sebagai anggota dewan perwakilan, belum tentu sesuai kehendak rakyat.

“Misalnya karena caleg tersebut selama ini kurang bekerja untuk rakyat namun justru ditetapkan oleh parpol, dibandingkan caleg lainnya  yang lebih bekerja untuk rakyat,” kata Nusron. 

Esensinya, pemilihan anggota DPR adalah pemilihan wakil rakyat, meski yang menjadi peserta pemilu adalah partai politik. Di sini rakyat tidak boleh langsung mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, namun harus lewat partai. 

“Jadi, jangan sampai  keinginan rakyat ini justru dikebiri oleh partai,” ujar Nusron. 

Menurut politisi Golkar ini, sistem pemilihan terbuka adalah mencari titik temu antara harapan dan pilihan rakyat dengan pilihan partai itu sama. 

“Jadi partai yang menyediakan pilihan caleg, lalu rakyat yang memilihnya. Partai melakukan seleksi caleg, rakyat yang memilihnya. Ini cermin kedaulatan rakyat,” tutur Nusron, yang juga anggota FPG. 

Sementara itu, gugatan di Mahkamah Konstitusi tentang sistem pemilu terbuka itu, bagi Nusron ibarat sebuah permainan  yang akan diganti sistemnya ketika sudah setengah jalan. 

“Tahapan dan proses pemilu sudah lama berjalan, namun kok tiba-tiba mau diganti sistemnya di tengah jalan. Saya kira tidak bisa seperti itu,” ucap Nusron.

Jika sampai berubah, Nusron khawatir persiapannya pun akan berbeda. 

“Ibaratnya ini mengubah sistem pertandingan dan di tengah pertandingan itu sudah berlangsung. Ini tidak baik,” ujar Nusron. 

Ia sangat menyayangkan jika sejumlah politisi ingin menggugat ke MK terhadap sistem pemilihan terbuka yang sudah berjalan sejak beberapa periode Pemilu. 

Nusron khawatir, jika sampai MK membuat keputusan berbeda atas keputusan terdahulu, maka bisa menimbulkan pertanyaan publik bahwa MK tengah ditekan oleh kekuatan politik yang merasa diuntungkan dan yang konsisten mendukung sistem pemilu tertutup.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut