Eks Panglima TNI Hadi Tjahjanto Kenang Marsma Fajar: Penerbang F-16 Kebanggaan
JAKARTA, iNews.id - Mantan Panglima TNI, Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto turut mengenang sosok Marsma TNI Fajar Adriyanto. Hadi menyebut Fajar merupakan prajurit kebanggaan yang berprestasi.
"Yang bersangkutan adalah penerbang tempur, penerbang F-16 kebanggaan kita semua," ujar Hadi kepada wartawan, Minggu (3/8/2025).
Hadi menambahkan, mendiang Fajar juga merupakan sosok perwira yang sangat disiplin dan tekun. Di dalam berinteraksi, Fajar juga dikenal sebagai sosok yang menghargai seniornya.
"(Fajar) selalu mau mendengarkan apabila seniornya ini memberikan gambaran-gambaran, instruksi-instruksi kepada yang bersangkutan," tuturnya.
Hadi juga menyebut bahwa Fajar merupakan sosok yang komunikatif. Dia mengenang bagaimana Fajar langsung membalas pesan WhatsApp-nya apabila dimintai informasi.
"Kami sangat kehilangan dengan sosok yang sangat komunikatif, saling bertegur sapa, dan selalu kalau kita WA tidak ada, ya kita minta informasi, tidak sampai satu menit pasti membalas," ucapnya.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) itu pun mengaku baru satu pekan lalu berinteraksi dengan Fajar. Dia menceritakan bagaimana Fajar dilibatkannya dalam membuat film berjudul Kadet 47.
Kadet 47, kata dia, merupakan film motivasi yang direalisasikan Fajar. Film itu menceritakan bagaimana prajurit TNI AU berjuang membela negara.
"(Film) direalisasikan oleh Pak Fajar dan itu adalah memberikan motivasi kepada juniornya bagaimana kita berjuang membela negara melalui Angkatan Udara, itu dengan contoh pada waktu 47 para kadet itu melakukan pengeboman di Salatiga dan Ambarawa," kata Hadi.
"Itu sudah dibentukkan dalam satu film yang dijadikan motivasi untuk generasi penerus TNI AU khususnya, dan umumnya adalah untuk pemuda-pemuda di Indonesia," tuturnya.
Sebagai informasi, mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Fajar Adriyanto meninggal dunia dalam usai pesawat latih Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) yang dikendarainya jatuh di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/8/2025).
Pesawat itu terbang dari Landasan Udara (Lanud) Atang Sendjaja pada pukul 09.08 WIB. Tak sampai 15 menit mengudara atau tepatnya pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana.
Satu orang mengalami luka berat, yakni kopilot Roni yang dilarikan ke RS Hasan Toto Atang Sanjaya Kemang Bogor.
Kegiatan yang dilakukan keduanya merupakan bagian dari latihan rutin pembinaan kemampuan personel FASI, induk olahraga dirgantara nasional yang berada di bawah binaan TNI AU. Penerbangan juga telah dilengkapi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 yang diterbitkan Lanud Atang Sendjaja.
Editor: Aditya Pratama