Elektabilitas PDIP Dicap Stagnan, Hasto : Berpolitik Bukan Pelototi Survei
JAKARTA, iNews.id - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut PDIP lebih memilih bekerja keras untuk rakyat daripada memikirkan hasil survei. Jajak pendapat hanya sekadar penyemangat, bukan hal yang membuat partai terpenjara.
Hasto menegaskan, PDIP tak mau ambil pusing terhadap hasil survei. Sebab bagi PDIP, berpolitik itu bukan sekadar urusan survei.
"Kami diajarkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri berpolitik itu bukan memelototi survei, berpolitik itu kerja kebudayaan, membangun peradaban, mencerdaskan kehidupan berbangsa," kata Hasto usai peresmian 13 kantor, 1 patung Soekarno, dan 1 sekolah partai secara virtual bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Rabu (28/10/2020).
Menurut politikus kelahiran Yogyakarta ini, partainya lebih baik terjun langsung ke masyarakat dan menjalankan fungsi rekrutmen serta menggerakkan organisasi pendidikan politik. Prinsipnya, memperjuangkan aspirasi rakyat menjadi keputusan politik sebagai hal terpenting.
Untuk diketahui, survei terbaru Indikator Politik Indonesia menyebut suara PDIP stagan. Dibandingkan survei sama pada Juli lalu, elektabilitas PDIP merosot dari 26,3 persen jadi 25,2 persen pada Oktober ini.
Hasto menekankan, hasil survei selalu bersifat dinamis. Artinya, angka kadang naik dan turun. Namun finalnya adalah saat proses pemilihan di pemilu atau pilkada.
"Kalau tadi mengatakan elektoral PDI Perjuangan 25,6 persen itu dikatakan stagnan, buat PDI Perjuangan, referensi kita pada Pemilu yang lalu. Saat itu perolehan suara PDI Perjuangan adalah 18,98 persen," kata dia.
Hasto mengaku bersyukur rakyat masih memberikan kepercayaan pada PDP sehingga seluruh gerakan kepartaian masih bisa dijalankan dengan baik.
Editor: Zen Teguh