Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sambut Timnas Indonesia U-17, Erick Thohir Bangga tapi Ingatkan Garuda Asia Jangan Cepat Puas
Advertisement . Scroll to see content

Erick Thohir Berantas Mafia Bola, 4 Wasit Jadi Tersangka Match Fixing Liga 2

Kamis, 28 September 2023 - 09:18:00 WIB
Erick Thohir Berantas Mafia Bola, 4 Wasit Jadi Tersangka Match Fixing Liga 2
Ketum PSSI Erick Thohir (ketiga kiri) usai audiensi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (19/9/2023). (Foto: PSSI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Polisi menetapkan empat wasit sebagai tersangka match fixing atau pengaturan skor di Liga 2, Rabu (27/9/2023). Keempat wasit itu ditetapkan tersangka bersama dua orang lain.

Kasatgas Anti-Mafia Bola Polri, Irjen Asep Edi Suheri, mengatakan para tersangka yakni M selaku wasit tengah, E selaku asisten wasit 1, R selaku asisten wasit 2, dan A selaku wasit cadangan. Sementara dua tersangka lain yakni K selaku LO wasit dan A selaku kurir pengantar uang.

"Maka ditetapkan 6 orang tersangka," kata Asep kepada awak media, Kamis (28/9/2023). 

Dalam perkara ini, kata Asep, Satgas Anti-Mafia Bola Polri telah memeriksa 15 saksi. Mereka merupakan pihak klub, wasit, pengawas pertandingan, pihak hotel, pegawai hotel, penyelenggara pertandingan, dan Komdis PSSI.

Asep yang juga menjabat sebagai Wakabareskrim itu menjelaskan, penangkapan enam tersangka ini berkat peran Satgas Anti-Mafia Bola yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bekerja sama dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir

Asep mengatakan operasi pemberantasan mafia sepak bola ini didukung oleh laporan Sportradar Intelegence and Investigation dari FIFA yang disampaikan ke PSSI kemudian diteruskan ke Polri.

"Dengan didukung oleh laporan informasi dari Sportradar dan kuasa dari FIFA, alhasil koordinasi kerja sama dengan PSSI dan dari laporan tersebut perlu kami sampaikan bahwa diketahui terdapat wasit yang terindikasi terlibat dalam praktik match fixing pada pertandingan liga 2 antara club X melawan club Y pada November 2018," ujarnya.

Asep berterima kasih dengan Satgas Anti-Mafia Bola karena telah membantu polisi melaksanakan instruksi Presiden Jokowi demi terciptanya iklim persepakbolaan Indonesia yang lebih baik.

"Berdasarkan atensi bapak presiden, dengan tujuan menciptakan iklim persepakbolaan yang bersih di Indonesia, yang terbebas dari praktik pengaturan skor ataupun match fixing yang dilakukan oleh mafia bola baik pemain ataupun wasit," katanya. 

Sebelumnya, Satgas Anti-Mafia Bola Polri menetapkan enam orang tersangka kasus dugaan pengaturan pertandingan (match fixing) sepak bola liga 2 Indonesia.

Menurut laporan dari Satgas Anti-Mafia Bola, klub yang sampai saat ini masih aktif bermain di Liga 2 itu mengucurkan dana yang besar untuk menyuap wasit dan perangkat pertandingan lainnya. Tak tanggung-tanggung, dana Rp1 Miliar dikeluarkan oleh klub tersebut untuk memenangkan timnya.

"Menurut keterangan pihak klub, mereka sudah mengeluarkan uang kurang lebih sekira Rp1 miliar untuk melobi para wasit di sebuah pertandingan," kata Kasatgas.

Sekadar informasi, Ketua Umum PSSI Erick Thohir membentuk Satgas Anti-Mafia Bola guna bekerja secara independen memberantas pengaturan skor dalam dunia persepakbolaan Indonesia. Satgas Anti-Mafia Bola ini beranggotakan Maruarar Sirait, Najwa Shihab, Ardan Adiperdana, dan Akmal Marhali. 

"Kami langsung konkret berkomitmen untuk semua tim ini tidak boleh ada yang takut, masuk angin, ditekan, atau pilih-pilih. Dasar kerjanya berdasar data dan audit," ujar Maruarar Sirait.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut