ESDM Sebut Konsumsi BBM Subsidi Turun, Purbaya Tunggu Tagihan Pertamina
JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa merespons klaim konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi khususnya Pertalite turun. Hal itu disebabkan masyarakat mulai beralih ke BBM non-subsidi.
Purbaya menegaskan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menunggu data resmi tagihan dari PT Pertamina (Persero) untuk pembayaran kompensasi penjualan BBM subsidi. Sebab, tagihan kompensasi atas BBM subsidi praktis akan turun jika masyarakat mulai beralih ke bahan bakar non-subsidi.
"Kita lihat tagihan dari Pertamina seperti apa. Untuk triwulan sekarang kan nanti dia kirim ke saya akhir tahun atau awal tahun depan nanti baru kita asesmen. Baru kita bayar setelah asesmen itu," ucap Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, dikutip, Selasa (28/10/2025).
Purbaya memastikan pemerintah akan membayar tepat waktu, setelah menerima tagihan dari Pertamina untuk pembayaran kompensasi BBM subsidi.
"Jadi, kalau Pertamina sudah mengeluarkan biaya pasti kita bayar. Jangan anda anggap pemerintah tukang ngemplang," tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman mengatakan, penjualan BBM RON 90 (Pertalite) mengalami penurunan pada 2025 dibandingkan tahun 2024. Sementara itu, penjualan BBM non-subsidi mengalami peningkatan pada periode yang sama.
Laode menjelaskan, rata-rata penjualan harian Pertalite pada 2024 sebesar 81.106 kiloliter (KL), turun 5,10 persen menjadi 76.970 KL per hari hingga Juli 2025.
Sebaliknya, konsumsi BBM non-subsidi (RON 92, RON 95, dan RON 98) justru menunjukkan tren peningkatan. Penjualan harian BBM non-subsidi naik dari 19.061 KL per hari pada 2024 menjadi 22.723 KL per hari pada 2025 (hingga Juli), atau naik 19,21 persen.
"Pada tahun 2025 ini terjadi hal yang tidak biasa, jadi sejak Juli - Agustus kemarin, terjadi shifting atau perubahan pola konsumsi, jadi konsumen yang tadinya menggunakan RON 90 atau pertalite itu cenderung turun dan beralih ke RON yang lebih tinggi," ujar Laode dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (1/10/2025).
Editor: Aditya Pratama