Fadli Zon dan Fahri Hamzah Paling Populer, tapi Tak Disukai Publik

JAKARTA, iNews.id – Popularitas Fahri Hamzah dan Fadli Zon sebagai anggota DPR tak terbantahkan. Dua sosok yang dikenal vokal mengkritik kebijakan pemerintah ini merupakan pimpinan DPR paling dikenal publik berdasarkan survei Charta Politika bekerja sama dengan Asumsi.co.

Nama Fadli dan Fahri muncul dalam survei bertajuk 'DPR Terima Rapor' yang dipublikasikan di Jakarta, Selasa (28/8/2018). Dalam survei tersebut, salah satu aspek yang diteliti yaitu pengenalan publik terhadap pimpinan DPR .

Baca Juga

Venezuela Siaga Tinggi Hadapi Peningkatan Kekuatan Militer AS di Karibia

Manajer Riset Charta Politika Muslimin Tanja mengatakan, nama Fahri Hamzah dan Fadli Zon bahkan mengalahkan Ketua DPR Bambang Soesatyo.

"Jadi Pak Bambang Soesatyo dikenal 62,6 persen (responden). Kemudian Fahri Hamzah 80,4 persen, dan Fadli Zon 82,8 persen. Jadi ini menggambarkan tiga orang yang cukup dikenal oleh publik," kata Muslimin saat merilis hasil surveinya di Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Menurut Muslimin, tiga pimpinan DPR lainnya masih berada di bawah 50 persen. Mereka yakni Utut Adianto sebesar 37,2 persen, Agus Hermanto 35,4 persen, dan paling bawah yakni Taufik Kurniawan sebesar 26,2 persen.

Selain tingkat pengenalan, Charta Politika juga mengukur tingkat kesukaan publik terhadap pimpinan DPR. Hasilnya, tingkat kesukaan paling tinggi jatuh kepada Bambang Soesatyo.

Menariknya, meskipun Fahri Hamzah dan Fadli Zon paling dikenal, tetapi publik masih menilai rendah terhadap aspek tersebut. "Tingkat kesukaan publik terhadap Pak Fahri Hamzah dan Pak Fadli Zon jauh lebih rendah dari Ketua DPR. Ternyata resistensinya juga cukup besar, padahal tingkat pengenalan nya lebih tinggi," kata Muslimin.

Charta menyelenggarakan survei menggunakan metode phone survei dari 23-26 Agustus di 8 kota besar di Indonesia. Sebanyak 800 orang dipilih secara acak untuk mengikuti survei ini.

Adapun margin of error dari penelitian ini adalah kurang lebih 3,46 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Editor: Zen Teguh