Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Fadli Zon Ungkap Gelar Pahlawan untuk Soeharto Lewati Kajian Panjang, Libatkan Sejarawan
Advertisement . Scroll to see content

Fadli Zon Sebut Tuduhan Andi Arief soal Mahar Rp500 M Cuma Halusinasi

Senin, 13 Agustus 2018 - 19:32:00 WIB
Fadli Zon Sebut Tuduhan Andi Arief soal Mahar Rp500 M Cuma Halusinasi
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon. (Foto: iNews.id/Dok).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Politikus Partai Demokrat Andi Arief membuat gempar setelah menyebut Prabowo Subianto sebagai jenderal kardus. Arief juga menuduh Sandiaga Uno memberikan mahar Rp500 miliar kepada PKS dan PAN untuk bisa jadi cawapres Prabowo.

Tudingan itu tak dimungkiri membuat telinga partai pendukung Prabowo memerah. Partai Gerindra, PKS, dan PAN ramai-ramai membantah, bahkan menuntut Arief untuk meminta maaf.

Sangkalan atas tuduhan mahar politik itu kembali dilontarkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon. Dia menegaskan bahwa tudingan tersebut sama sekali tidak benar.

Menurut dia, tuduhan yang menyebut dirinya bersama Sandiaga menyetorkan mahar politik itu kepada PAN dan PKS itu datang dari Andi Arief sendiri. Pernyataan itu patut diragukan karena Andi Arief tak ada dalam pertemuan itu.

"Memang tidak ada (pembicaraan mahar Rp500 miliar ke PKS dan PAN). Dia sendiri tidak ada di dalam pertemuan itu, bagaimana dia bisa men-quotes bahwa pertemuan yang dia (Andi Arief) tidak ada di dalamnya," ujar Fadli di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018).

Pada saat pertemuan yang disebut Andi Arief tersebut, Fadli mengatakan bahwa pembicaraan pada momen itu dirinya sama sekali tidak menyinggung bahwa Sandi akan memberikan Rp500 miliar sebagai mahar untuk dua partai tersebut. Namun dia mengakui ada pembicaraan mengenai dukungan logistik.

"Kita harus bicarakan dukungan logistik, itu yang kita bicarakan, dan saya gak nyebut angka 500 (miliar), gak ada," tegas Wakil Ketua DPR ini.

Menurut Fadli, pernyataan politikus Partai Demokrat tersebut tidak perlu dibesar-besarkan karena saat ini koalisi Prabowo - Sandi hanya fokus pada pemenangan di Pilpres 2019.

"Jadi kita membicarakan sesuatu yang tidak ada, ya gak ada gunanya, halusinasi aja," ujar dia. Fadli menambahkan, permasalahan ini tidak akan dilaporkannya ke elite Partai Demokrat karena partai itu telah masuk koalisi pendukung Prabowo-Sandi.

"Kita kan ga enak karena kita sudah berkoalisi. Lain lagi kalau tidak berkoalisi, mungkin kita mengambil langkah-langkah lain. Tapi kita sedang berkoalisi, ya saya kira mereka bisa kok dalam tanda petik menertibkan (Andi Arief)," ujarnya.

Sebelumnya, Andi Arief meluapkan kemarahannya di Twitter saat detik-detik menuju pembentukan koalisi. Dia menuduh Prabowo lebih mementingkan uang daripada perjuangan.

Tak hanya itu, Arief juga menuduh Sandiaga telah menggelontorkan dana kepada Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masing-masing sebesar Rp500 miliar, ‎demi mengamankan posisi cawapres untuk mendampingi Prabowo. Tuduhan serius itu bahkan disampaikan Arief secara terang-terangan.

Bahkan, hari ini Arief kembali berceloteh mengenai isu tersebut. Andi mengatakan, Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Panjaitan, Wakil Ketua Umum Syarif Hasan, dan Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Amir Syamsuddin mendapatkan penjelasan soal mahar politik Sandiaga dari sejumlah petinggi Gerindra, seperti Fadli Zon, Sufmi Dasco Ahmad, Prasetyo, dan Fuad Bawazier, pada 8 Agustus 2018.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut