Fahri Ungkit Perlakuan Jokowi kepada Anies dan Ahok
JAKARTA, iNews.id - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah kembali melontarkan kritik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memperlakukan Gubernur DKI Jakarta. Fahri kembali mengungkit bagaimana Jokowi memperlakukan istimewa Basuki Tjahaja Purnama atau biasa sapa Ahok ketika masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Saat itu Fahri mempertanyakan Jokowi yang mengajak Ahok menaiki mobil RI 1 dalam kesempatan acara meninjau proyek. Padahal, status Ahok saat itu sebagai terdakwa perkara penistaan agama.
"Presiden tidak menghormati lembaga yudikatif (Pengadilan Negeri Jakarta Utara-red) yang sedang memproses kasus Ahok," ujar Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 24 Februari 2017.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu kembali memprotes perlakuan era Kepemimpinan Jokowi terhadap Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, perlakuan kepemimpinan Jokowi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sangat berbeda dengan perlakuan Ahok ketika itu.
Dalam video yang viral di media sosial, Anies dihalangi Paspampres ketika bermaksud ikut bersama rombongan Jokowi menuju Podium Piala Presiden 2018. Ketika itu, Jokowi beserta rombongan ingin memberikan ucapan selamat atas kemenangan tim Persija melawan tim Bali United di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Padahal ada sejumlah pejabat ikut serta dalam rombongan Jokowi.
"Adegan ini kalau benar harus dijelaskan kepada publik oleh @KemensetnegRI. Kenapa gubernur DKI @aniesbaswedan Gak boleh ikut sementara pejabat Gak jelas pada ikut? Ahok aja diajak naik mobil RI1 padahal terdakwa...#NgawurKalian !!" tulis Fahri dalam akun Twitter @Fahrihamzah, Minggu (18/2/2018).
Persija Jakarta sukses menjadi juara Piala Presiden 2018 setelah menang 3-0 atas Bali United pada partai final di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu, 17 Februari 2018 malam. Pencapaian tersebut menjadi prestasi tersendiri bagi Persija.
Gelar juara Piala Presiden 2018 menjadi titel domestik pertama Persija, setelah terakhir kali merebutnya pada tahun 2001. Ketika itu, dibawah asuhan Sofyan Hadi, Macan Kemayoran menjadi juara Liga Indonesia.
Editor: Kurnia Illahi