Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ganjar soal Megawati Merangkap Sekjen PDIP: Tidak Mungkin Permanen
Advertisement . Scroll to see content

Fakta Jenderal Soedirman, Pahlawan dari Kampung Siti Atikoh Supriyanti Istri Ganjar Pranowo

Jumat, 10 November 2023 - 18:39:00 WIB
Fakta Jenderal Soedirman, Pahlawan dari Kampung Siti Atikoh Supriyanti Istri Ganjar Pranowo
Jenderal Soedirman. (Foto: Istimewa/Wikipedia)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Di momen hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November, salah satu tokoh pahlawan patut diingat adalah Jenderal Soedirman yang ternyata adalah pahlawan yang lahir dari kampung yang sama dengan istri Calon Presiden Ganjar Pranowo Siti Atikoh Supriyanti, istri dari Calon Presiden Ganjar Pranowo.

Siti Atikoh Supriyanti tidak hanya mendukung Calon Presiden Ganjar Pranowo dalam perjalanan politiknya tetapi juga turut membawa semangat dan nilai-nilai diwakili tokoh besar seperti Jenderal Soedirman.

Sebagai panglima besar TNI yang pertama, tokoh nasional asal Purbalingga itu jelas dihormati oleh berbagai kalangan hingga detik ini. Berikut ini adalah beberapa fakta mengenai pahlawan Indonesia yang ternyata satu kampung dengan Siti Atikoh Supriyanti ini.

5 Fakta Jenderal Soedirman

1. Punya Hubungan Bromance dengan Presiden Soekarno

Hubungan unik yang dimiliki oleh pahlawan Indonesia, Jenderal Soedirman dengan Presiden Soekarno bisa dikatakan sebagai "bromance" di era kemerdekaan yang menunjukkan solidaritas dan keakraban keduanya. 

Cerita tentang Soedirman menyatakan, "Kalau Belanda menyakiti Soekarno, bagi mereka tak ada ampun lagi. Belanda akan mengalami pembunuhan besar-besaran," menggambarkan kedalaman loyalitas dan persahabatan mereka. 

Fakta ini menambah kontur pada narasi perjuangan Indonesia yang tidak hanya diwarnai oleh pertempuran, tetapi juga oleh ikatan kemanusiaan yang kuat.

Setelah tokoh nasional asal Purbalingga itu wafat, Presiden Soekarno memastikan bahwa sahabatnya yang berasal dari kampung yang sama dengan Siti Atikoh Supriyanti itu tetap diabadikan dalam sejarah. 

Hal itu di lakukan Soekarno ketika membangun sebuah jalan besar dan penting pada tahun 1962 yang menghubungkan pusat kota dengan sebuah stadion yang saat itu merupakan salah satu stadion terbesar di dunia.

Soekarno menamai jalan tersebut "Jalan Jenderal Soedirman" sebagai penghormatan dan tanda persahabatan yang abadi antara keduanya.

2. Sosok Cerdas yang Tinggal Jauh dengan Orang Tua

Jenderal Soedirman, dikenal sebagai sosok pahlawan yang cerdas dan tumbuh jauh dari orang tua kandungnya. Ia memperoleh pendidikan dan pembinaan yang baik dari pamannya yakni, Raden Cokrosunaryo. 

Kehidupan awal tokoh nasional asal Purbalingga yang unik ini dimulai, di mana ia baru mengetahui identitas asli orang tuanya setelah 18 tahun yang menambahkan dimensi personal yang mendalam dalam cerita hidupnya. 

Soedirman kemudian diangkat menjadi anak oleh Cokrosunaryo dan diberi gelar "raden," membuktikan bahwa kualitas kepemimpinan dan keberanian tidak selalu ditentukan oleh garis keturunan tetapi juga oleh pengasuhan dan pendidikan.

Namun, setelah mengetahui fakta sebenarnya, pahlawan dari kampung Siti Atikoh Ganjar itu akhirnya diperbolehkan untuk hidup bersama keluarganya yang sesungguhnya, meskipun kepergian ayah kandungnya menyebabkan dia lebih fokus pada pendidikan dan perkembangannya.

3. Diisukan Punya Jimat untuk Kabur dari Blokade Belanda

Sosok Jenderal Soedirman dikenal mampu meloloskan diri dari kepungan Belanda kerap dihubungkan dengan mitos dan legenda serta jimat yang dimiliknya. 

Namun, "jimat" yang ia miliki ternyata bukanlah sesuatu yang bersifat mistis, melainkan ketakwaan dan disiplin spiritualnya yang kuat. 

Pahlawan dari tanah yang sama dengan istri Calon Presiden Ganjar Pranowo itu rupanya selalu menjaga wudhu, melaksanakan shalat tepat waktu, dan memiliki cinta yang tulus terhadap rakyat. 

Hal ini ternyata merupakan jimat sejati yang membuatnya selalu merasa didukung dan dilindungi dalam setiap langkahnya.

4. Pemimpin yang Pantang Menyerah

Selain itu ternyata ada fakta menarik dari Jenderal TNI Soedirman. Ia ternyata juga dikenal sebagai pemimpin yang tidak pernah menyerah meskipun dalam kondisi yang sangat tidak menguntungkan. 

Hal itu dibuktikan ketika dirinya menderita tuberkulosis dan harus dibawa dengan tandu dalam perang gerilya melawan penjajah, Ia tetap memberikan komando dan strategi untuk pasukannya.

5. Berhasil Melancarkan Serangan Umum 1 Maret 1948

Salah satu fakta menonjol dalam karier militer Jenderal Soedirman adalah peranannya dalam Serangan Umum 1 Maret 1949. 

Serangan ini adalah salah satu momen kunci dalam perjuangan Indonesia melawan penjajahan Belanda, yang menandai momentum penting dalam Revolusi Nasional Indonesia.

Pada saat itu, meskipun kondisi kesehatannya terganggu oleh tuberkulosis, tokoh nasional asal Purbalingga itu menunjukkan ketahanan mental dan fisik yang luar biasa. Beliau memimpin pasukan dengan strategi gerilya dari atas tandu, mengatur serangan yang berani dan taktis melawan Belanda di Yogyakarta—ibukota sementara Republik Indonesia setelah penjajah merebut Jakarta. 

Serangan Umum 1 Maret 1949 ini berhasil mengubah persepsi internasional dan menunjukkan kepada dunia bahwa pasukan Republik Indonesia memiliki kemampuan dan determinasi untuk melawan penjajah, bahkan di bawah kepemimpinan yang fisiknya terbatas.

Itu dia 5 fakta tentang Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman. Di hari pahlawan, kisah heroik tentang Soedirman tentu menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk Siti Atikoh Supriyanti dan Ganjar Pranowo. 

Sebagai istri dari seorang calon presiden, Siti Atikoh tentunya membawa semangat dan kekuatan dari tokoh-tokoh pahlawan nasional dalam mendukung suaminya.

Editor: Johnny Johan Sompotan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut