Faktor Pendorong Perdagangan Internasional, Simak Penjelasannya

JAKARTA, iNews.id - Faktor pendorong perdagangan internasional jadi informasi penting yang harus diketahui banyak orang. Suatu negara perlu menjalin kerja sama dengan negara lain.

Adapun, kerja sama yang dilakukan antar negara adalah perdagangan internasional. Sederhananya, perdagangan internasional adalah kegiatan jual beli barang atau jasa yang dilakukan oleh dua negara atau lebih.

Baca Juga

Pasukan Israel Eksekusi 2 Warga Palestina Tak Bersenjata dari Jarak Dekat

Banyak hal yang jadi faktor pendorong perdagangan internasional. Apa saja itu? Berikut iNews.id akan berikan ulasan mengenai hal tersebut dirangkum dari buku CCM (Cara Cepat Menguasai Ekonomi SMA dan MA), karya Dyana (2019), Jumat (5/1/2024).

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

1. Perbedaan Sumber Daya Alam

Tentu, setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda-beda. Perbedaan itulah yang mendorong terjadinya perdagangan internasional. Jadinya, kebutuhan-kebutuhan sumber daya alam mereka dapat terpenuhi.

Baca Juga

Indonesia-Korsel Sepakat Gunakan Rupiah dan Won dalam Transaksi Perdagangan mulai Tahun Depan

2. Meningkatkan Pemasukan Negara

Perdagangan internasional dapat memberikan peluang bagi banyak negara untuk meraup pendapatan melalui devisa. Adapun, pemasukan yang dimaksud juga didapatkan dari pajak dan pendapatan ekspor.

3. Peningkatan Produk Lokal

Perdagangan internasional dapat dijadikan peluang bagi Usaha Masyarakat Kecil dan Menengah (UMKM). Para pengusaha UMKM dapat mencari peluang sebanyak mungkin untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai jual tinggi.

Baca Juga

Terlibat Perdagangan Organ Tubuh Manusia, Pemuda asal Kota Medan Ditangkap

4. Memperluas Pangsa Pasar

Perdagangan internasional dapat jadi peluang negara untuk memperluas pangsa pasar. Melakukan kegiatan ekspor ke negara lain, membuat mereka dapat meningkatkan pendapatan negara dan pelanggan baru.

5. Penghematan Biaya Produksi

Salah satu pendorong perdagangan internasional adalah efisiensi atau penghematan biaya produksi. Negara yang menjadi eksportir memiliki keunggulan komparatif, yakni menghasilkan barang atau jasa dengan biaya produksi lebih rendah.