Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Freeport Targetkan Produksi Emas 43 Ton di 2028, Setoran ke Negara Bisa Tembus Rp100 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Freeport Temukan Harta Karun Emas-Tembaga Baru di Papua!

Senin, 24 November 2025 - 17:15:00 WIB
Freeport Temukan Harta Karun Emas-Tembaga Baru di Papua!
Freeport menemukan harta karun emas-tembaga baru di Papua. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas, mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan potensi sumber daya mineral baru di wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Freeport Papua. Adapun, nilainya mencapai 3 miliar ton bijih.

Temuan ini membuka peluang besar bagi perpanjangan umur operasi tambang setelah 2041, tahun berakhirnya izin kontrak saat ini. Ia menjelaskan bahwa Freeport saat ini memiliki cadangan sekitar 1,3 miliar ton bijih yang akan ditambang hingga 2041. 

"Cadangan kita yang ada di wilayah IUPK sekarang adalah 1,3 miliar ton bijih, yang akan diambil sampai 2041. Kemudian ada lagi sumber daya yang kira-kira jumlahnya 3 miliar ton, tetapi itu belum menjadi cadangan, masih berupa sumber daya," kata Tony dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, Senin (24/11/2025).

Tony menjelaskan bahwa dari 3 miliar ton sumber daya tersebut, hanya sebagian yang dapat dicatat sebagai cadangan. Sebab, dalam praktik pertambangan, proses konversi sumber daya menjadi cadangan biasanya menyusut sekitar 30-40 persen.

"Kalau 3 miliar itu nanti jadi cadangan, kemungkinan turun sekitar 30 sampai 40 persen, sehingga mungkin tersedia sekitar 2 miliar ton cadangan," tutur dia.

Jika sumber daya itu berhasil dikonversi menjadi cadangan, umur tambang Freeport dapat diperpanjang hingga 25 tahun lagi, dengan asumsi tingkat produksi saat ini mencapai 75 juta ton bijih per tahun.

Meski potensinya besar, kata Tony, sumber daya tersebut belum dapat dikategorikan sebagai cadangan karena belum melalui proses eksplorasi lanjutan, studi kelayakan, dan desain teknis tambang.

"Untuk mengubah sumber daya menjadi cadangan perlu eksplorasi menyeluruh. Prosesnya bisa memakan waktu 10 sampai 15 tahun, termasuk eksplorasi, engineering design, feasibility study, sampai pembangunan terowongan-terowongan," ujar Tony.

Ia menambahkan bahwa Freeport belum memulai eksplorasi intensif karena cadangan yang ada saat ini masih mencukupi kebutuhan operasi hingga 2041. 

"Itu (eksplorasi) tidak kami lakukan, kenapa belum, karena kan cukup masih sampai 2041, berarti saya tidak bisa justified untuk spending," ucap Tony.

"Karena cadangan kami masih cukup sampai 2041, saya tidak bisa membenarkan untuk melakukan spending besar-besaran untuk eksplorasi sekarang," tutur dia.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut