Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 40 Ucapan Peringatan G30S PKI, Mengenang Tragedi 30 September
Advertisement . Scroll to see content

G30S PKI: Sejarah, Latar Belakang, Tujuan, dan Tokohnya

Selasa, 26 September 2023 - 19:40:00 WIB
G30S PKI: Sejarah, Latar Belakang, Tujuan, dan Tokohnya
G30S PKI. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – G30S PKI menjadi peristiwa berdarah yang tak lepas dari sejarah bangsa Indonesia. Sejarah penting ini tentunya perlu diketahui agar generasi muda mengerti peristiwa kelam tersebut.

Sejarah G30S PKI dikenal sebagai salah satu upaya penghianatan besar yang pernah terjadi di Indonesia. Tragedy G30S PKI melibatkan pasukan PKI dan Pasukan Cakrabirawa serta beberapa jenderal yang terbunuh pada tahun 1965.

Gerakan ini menyebabkan korban di kalangan petinggi militer dan sipil. Sebanyak 10 perwira tewas dalam peristiwa tersebut, yakni Letjen Ahmad Yani, Mayjen R Suprapto, Mayjen MT Haryono, Mayjen S Parman, Brigjen DI Panjaitan, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo, Lettu Piere Tendean, Brigadir Polisi KS Tubun, Kolonel Katamso, dan Letkol Sugiono. 

Sementara satu korban tewas dari warga sipil adalah adalah Ade Irma Suryani, putri Jenderal AH Nasution yang berhasil selamat dari penculikan yang dilakukan PKI.

Istilah G30S PKI merujuk pada gerakan yang dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 30 September 1965. Tragedi dua hari satu malam ini berdampak besar terhadap perjalanan bangsa Indonesia ke depan.

Melansir dari berbagai sumber, Selasa (26/9/2023), berikut adalah sejarah, latar belakang, tujuan dan tokoh pada peristiwa G30S PKI. Yuk disimak!

Sejarah G30S PKI

Sebelum peristiwa 30S/PKI terjadi, Partai Komunis Indonesia (PKI) sempat tercatat sebagai partai komunis terbesar di dunia. Hal tersebut didukung dengan adanya sejumlah partai komunis yang telah tersebar di Uni Soviet dan Tiongkok.

Selain itu, PKI juga memiliki hak kontrol secara penuh terhadap pergerakan buruh, kurang lebih ada 3,5 juta orang sudah ada di bawah pengaruhnya. Tidak hanya itu, masih ada 9 juta anggota lagi yang terdiri dari gerakan petani dan beberapa gerakan lain. 

PKI berdiri dibelakang dukungan penuh dekrit presiden Soekarno. Sistem Demokrasi Terpimpin yang diusung oleh Soekarno disambut dengan antusias oleh PKI. Karena dengan adanya sistem tersebut, PKI meyakini bahwa mereka mampu menciptakan suatu persekutuan konsepsi yang Nasionalis, Agamis dan Komunis (NASAKOM).

Latar Belakang G30S PKI

PKI menjelma menjadi partai besar dan memiliki pengaruh cukup kuat di dalam perpolitikan Indonesia. Berdasarkan buku Communism and Econimic Development karya Roger W Benjamin dan John H Kautsky (1968), jumlah anggota PKI telah mencapai 3 juta orang pada 1965. 

PKI juga memiliki sejumlah suborganisasi, seperti Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani), Pemuda Rakjat, Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia, Barisan Tani Indonesia, Himpunan Sardjana Indonesia, dan Lembaga Kebudayaan Rakjat (Lekra). 

Apabila dijumlahkan keseluruhan anggotanya mencapai seperlima dari total penduduk Indonesia kala itu. Peristiwa G30S PKI dilatar belakangi persaingan politik antara PKI dan TNI. PKI sebagai kekuatan politik merasa khawatir dengan kondisi kesehatan Presiden Soekarno yang memburuk. 

PKI saat itu tengah mendapatkan tempat di pemerintahan Soekarno. Sejumlah usulannya diterima oleh Soekarno dan diterapkan. Misalnya saja soal pembentukan Angkatan Kelima yang menjadikan buruh dan petani sebagai kekuatan militer untuk mendukung operasi-operasi militer, seperti Dwikora yang sedang dilaksanakan waktu itu. 

Juga soal pembubaran Partai Masyumi yang dianggap bertanggung jawab atas peristiwa PRRI/Persemesta. TNI sebagai kekuatan militer Indonesia di bawah pimpinan Jenderal AH Nasution sebenarnya tidak sepakat dengan usulan Angkatan Kelima. 

TNI khawatir PKI akan menyalahgunakan penggunaan senjata oleh buruh dan tani untuk melakukan pemberontakan. Apalagi saat itu muncul rumor PKI sedang mempersiapkan rencana kudeta. Pada awal Agustus 1965, Presiden Soekarno tiba-tiba pingsan setelah berpidato. 

Banyak pihak yang beranggapan bahwa usia beliau tidak akan lama lagi, sehingga muncul pertanyaan besar yakni, siapa pengganti Presiden Soekarno nantinya? Pertanyaan tersebut yang menyebabkan persaingan semakin tajam antara PKI dengan TNI.

Tujuan G30S PKI

Dikutip dari buku "Sejarah Hukum Indonesia" oleh Sutan Remy Sjahdeini, tujuan G30S PKI di antaranya adalah sebagai berikut 

1. Mengkudeta pemerintahan Presiden Soekarno. 

2. Menghancurkan NKRI dan menjadikannya sebagai negara komunis. 

3. Menyingkirkan TNI Angkatan Darat dan ingin merebut kekuasaan pemerintahan. 

4. Mengkomuniskan Indonesia dan mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis. 

5. Mewujudkan cita-cita dari ideologi komunis yang akan membentuk pemerintah komunis sebagai alat untuk mewujudkan masyarakat komunis. 

6. Usaha tersebut dilakukan dalam jangka panjang dari generasi ke generasi secara berlanjut. 

7. Selanjutnya bahwa kegiatan yang dilakukan tidak pernah terlepas dari rangkaian kegiatan komunisme internasional.

Tokoh G30S PKI

1. Dipa Nusantara Aidit 

Posisinya yang kala itu sebagai Ketua Umum PKI membuat nama DN Aidit dituding sebagai dalang G30S. Ketika tragedi itu mencuat, Aidit tengah menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dalam Kabinet Dwikora I.

Hingga pada akhirnya di bawah pemerintahan Orde Baru, dinyatakan secara resmi bahwa PKI adalah pelaku dalam peristiwa ini. Hal tersebut membuat Aidit sebagai pemimpin partai ditangkap dan mendapat hukuman mati.

2. Letkol Untung Sjamsuri 

Letkol Untung pada saat itu menjabat sebagai komandan Batalyon KK I Cakrabirawa. Dia diduga sebagai orang yang memimpin pasukan Cakrabirawa dalam penculikan dan pembunuhan tujuh jenderal. 

Setelah melalui berbagai sidang, pria yang berasal dari Kebumen ini akhirnya dieksekusi di Cimahi, Jawa Barat pada tahun 1966. Sebelum terjerumus dalam peristiwa itu, dirinya merupakan orang kepercayaan Soeharto ketika masih bertugas di Kodam VII/Diponegoro.

3. Sjam Kamaruzaman 

Sjam saat itu dikenal sebagai salah satu anggota kunci dari Partai Komunis Indonesia. Dia diduga sebagai otak dari berlangsungnya peristiwa G30S dan memimpin organisasi rahasia PKI yang dikenal sebagai Biro Khusus.

Setelah tertangkap pada Maret 1967, Sjam sempat bersaksi di pengadilan bahwa semua hal yang dilakukannya adalah perintah dari Aidit. Pada akhirnya, Sjam dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi pada tahun 1968.

4. Brigjen Soepardjo

Brigjen Soepardjo memegang posisi Komandan Komando Tempur di Kalimantan yang membawahi ribuan prajurit untuk persiapan tempur melawan Malaysia sebelum G30S.

Bersama PKI, Soebardjo berperan sebagai juru bicara G30S untuk menemui Presiden Soekarno dan menjelaskan niat dari aksi tersebut.

Gerak-geriknya kemudian dicurigai karena ia kembali ke Jakarta sebelum peristiwa tersebut meletus. Soepardjo diduga kuat telah dibina oleh Sjam Kamaruzaman.

5. Kolonel Abdul Latief

Kolonel Abdul Latief disebut sebagai salah satu perwira utama di balik peristiwa G30S. Pada saat itu, ia menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri I/Djaja Sakti dan membawahi pasukan pengamanan ibu kota.

Editor: Johnny Johan Sompotan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut