Ganjar Bicara Peluang Pertemuan Lanjutan Megawati dan Prabowo, Singgung Nasi Goreng

JAKARTA, iNews.id - Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo berbicara ihwal peluang pertemuan lanjutan antara Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto. Dia mengatakan pertemuan lanjutan itu masih terbuka.

Sambil berkelakar, Ganjar menyinggung nasi goreng buatan Megawati yang belum dinikmati Prabowo.

Baca Juga

Akankah China Menyelamatkan Venezuela?

“Mungkin (akan ada pertemuan lanjutan), karena apa namanya, nasi gorengnya belum dimakan gitu. Nanti kalau nasi gorengnya sudah dimakan berarti akan ada pertemuan, kan satu berharap dimasakkan nasi goreng, satu sudah menyiapkan bumbunya untuk dimasak kan," kata Ganjar di Galeri Nasional, Jakarta, Sabtu (7/6/2025).

Pertemuan itu, kata dia, bisa saja terjadi jika memang benar-benar momentumnya tepat. Mengingat, kedua tokoh bangsa ini memiliki jadwal masing-masing.

Baca Juga

Momen Kompaknya Megawati dan Prabowo, Bagaikan Kakak dan Adik

Kendati demikian, mantan gubernur Jawa Tengah itu menegaskan hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari masing-masing pihak untuk mempertemukan Prabowo dan Megawati kembali.

“Setahu saya belum,” ucap Ganjar.

Baca Juga

Prabowo-Gibran Bertemu Megawati, Ini Kata Dasco soal Koalisi

Baca Juga

Megawati Bertemu Prabowo dan Gibran, PDIP Jawab Isu Gabung Pemerintah

Ganjar juga menanggapi kehadiran Megawati, Prabowo, dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dalam satu panggung pada peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025 lalu. Menurutnya, pertemuan itu merupakan wajar dilakukan karena berlangsung dalam konteks acara kenegaraan.

“Bagus lah, karena itu acara formal kenegaraan. Menurut saya itu sebuah sunnahtullah saja, pasti akan terjadi. Pejabat ketemu pejabat. Kan Ibu juga di BPIP, jadi buat saya itu pertemuan biasa saja. Kebetulan event-nya perayaan Hari Lahir Pancasila, bagus sih,” ucapnya.

Baca Juga

Momen Langka Prabowo-Megawati-Gibran Hadir Bareng di Upacara Hari Lahir Pancasila

Ganjar juga menilai kehadiran para tokoh dalam satu acara nasional memberi sinyal positif bagi persatuan dan pembangunan bangsa.

“Kita harapkan itu tidak hanya sekadar simbol, tapi betul-betul mari kita bersama-sama membangun bangsa, saling menghormati. Kita ikuti rel konstitusi, rel regulasi, dan tidak boleh dilupakan, dasar negara,” kata dia.

Editor: Rizky Agustian