Garuda Indonesia Tunda Beli Pesawat Baru Meski Kantongi Rp23,67 Triliun dari Danantara
JAKARTA, iNews.id - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menunda penambahan armada baru. Padahal, perusahaan telah mengantongi suntikan dana dari BPI Danantara senilai Rp23,67 triliun.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny H Kairupan menjelaskan perseroan akan memfokuskan pada perbaikan pesawat yang sudah ada. Sebab, penambahan armada dinilai bukan prioritas.
"MoU ada empat pesawat, baru satu yang DP. Tiga sisanya kami tunda dulu, karena prioritasnya perbaikan armada," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta dikutip Kamis (13/11/2025).
Glenny yang merupakan pilot lulusan LPPU Curug ini menjelaskan, penyelamatan Garuda harus dimulai dari sektor operasional yang selama ini membebani keuangan.
"Kalau tidak diperbaiki, biaya tetap jalan terus," ungkapnya.
Ia memperkirakan proses pemulihan penuh membutuhkan waktu dua tahun hingga Garuda kembali mencetak laba.
Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia, Thomas Sugiarto Oentoro, menambahkan bahwa seluruh rencana ekspansi saat ini sedang dihitung ulang. Adanya posisi baru Direktur Transformasi yang dijabat Neil Raymond Mills membuat evaluasi armada dan jaringan rute dilakukan lebih ketat.
"Bukan dibatalkan, tapi sebagian akan kami tunda sampai analisisnya final," kata Thomas.
Keputusan menahan ekspansi ini menjadi sinyal kuat bahwa di bawah nahkoda baru Glenny Kairupan, Garuda memilih stabilitas dan efisiensi lebih dulu, sebelum kembali terbang lebih tinggi.
Editor: Puti Aini Yasmin