Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : SBY Bertemu Musisi Senior Yok Koeswoyo, Ungkap Rencana Tribute to Koes Plus di Pacitan
Advertisement . Scroll to see content

Gede Pasek Ungkit Lagi Pidato SBY dari Jeddah: Sejarah Brutal

Minggu, 28 Maret 2021 - 05:05:00 WIB
Gede Pasek Ungkit Lagi Pidato SBY dari Jeddah: Sejarah Brutal
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. (Foto: Antara).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bara di tubuh Partai Demokrat belum menunjukkan tanda-tanda mendingin. Saling debat tentang sejarah dan kesahihan partai antara kubu pendukung dengan penentang kelompok Cikeas terus mengemuka di ruang publik.

Teranyar, mantan politikus Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika kembali mengungkap kisah lawas tentang ‘kudeta’ terhadap Anas Urbaningrum (AU). Gede Pasek dikenal sebagai sahabat dekat mantan ketua umum Partai Demokrat tersebut.

“Pidato Jedah itu fakta, sprindik bocor juga fakta, rapat MTP di Cikeas nonaktifkan AU adalah fakta, Rapimnas di Sahid tdk diteken AU juga fakta, BW bersama Cikeas saat ini juga fakta. Jika ada fakta yg bantah itu semua silakan dihadirkan di publik. Fakta-fakta itulah sejarah brutal,” kata Gede Pasek melalui akun Twitter, Sabtu (27/3/2021).

Mantan politikus Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika. (Foto: dok. Okezone).
Mantan politikus Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika. (Foto: dok. Okezone).

Pidato dari Jeddah sebelumnya pernah diungkap sekjen Perhimpunan Pergerakan Indonesia ini. Pidato tersebut diucapkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), petinggi Partai Demokrat, yang dipersepsikannya sebagai bentuk desakan untuk melengserkan Anas.

Pasek menuturkan ada semacam rangkaian untuk mencopot Anas dari kursi ketua umum Demokrat. Salah satunya melalui penetapan tersangka kasus Hambalang. Anehnya, sebelum penetapan itu muncul kasus sprindik bocor dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ketika kasus itu mencuat, kebetulan salah satu pimpinan KPK yakni Bambang Widjojanto (BW). Oleh Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, BW kini ditunjuk sebagai kuasa hukum untuk melawan kubu Moeldoko dkk.

Bambang Widjojanto jadi kuasa hukum Partai Demokrat kubu Cikeas. (Foto: iNews.id).

Gede Pasek menegaskan tidak ikut campur dengan konflik Partai Demokrat. Apa yang disampaikannya selama ini hanya sebatas meluruskan sejarah, terutama yang menyangkut tentang Anas Urbaningrum.

“Sebagai Sekjen PPI, urusan saya adalah menjaga fakta sejarah perjuangan @anasurbaningrum sampai dapat keadilan. Urusan rebutan partai biar itu jadi urusan mereka saja. Bukan urusan kita,” kata Pasek.

Politikus asal Buleleng ini pun mempertanyakan ketika dirinya mengungkap fakta sejarah, banyak orang menghindari. Dia kembali menegaskan tidak ada urusan dengan perebutan Partai Demokrat saat ini.

“Karena memang tidak ada urusan dengan itu. Saya hanya urus & pastikan FAKTA SEJARAH yg terjadi pada @anasurbaningrum bisa hadir dengan jernih. Jika bersinggungan itu semata karena fakta sejarahnya saja. #DahGituAja,” kata Pasek.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut