Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tolak Rasisme, Universitas Nasional Komitmen Junjung Tinggi Kebhinekaan 
Advertisement . Scroll to see content

Gelar ICGI 2025, UNAS Dorong Kolaborasi Global demi Wujudkan Perdamaian Dunia

Kamis, 13 November 2025 - 18:11:00 WIB
Gelar ICGI 2025, UNAS Dorong Kolaborasi Global demi Wujudkan Perdamaian Dunia
Ketua Pelaksana ICGI 2025, Robi Nurhadi saat menyampaikan laporan acara dalam 2nd International Conference on Global Issues (ICGI), Rabu (12/11/2025) di Gedung Auditorium UNAS. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idUniversitas Nasional (UNAS) menyelenggarakan International Conference on Global Issues (ICGI) 2025 pada Rabu, (12/11/2025), di Gedung Auditorium UNAS. Konferensi internasional ini menjadi ajang penting bagi akademisi, diplomat, pembuat kebijakan, dan mahasiswa dari berbagai negara untuk membahas dinamika geopolitik global serta mencari solusi kolaboratif dalam menciptakan perdamaian dunia.

Mengusung tema “Future of World: Making Peace Against All Odds” ICGI 2025 menghadirkan diskusi lintas bidang mengenai tantangan keamanan internasional, peran diplomasi global, hingga inovasi dalam pembangunan perdamaian. 

Ketua Pelaksana ICGI 2025, Robi Nurhadi mengatakan, konferensi ini merupakan wadah penting untuk memperkuat kontribusi akademisi dan generasi muda dalam menjaga stabilitas dunia.

“Saat ini banyak tantangan dan ketegangan politik yang muncul dan dikhawatirkan bahkan akan berpotensi konflik besar di masa depan. Melalui forum ini, kita berupaya membangun kembali semangat perdamaian dengan melibatkan para pemimpin, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat global,” ujar Robi.

Dia mengatakan, perdamaian bukan hanya tanggung jawab para pemimpin politik, melainkan juga tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.

“Melalui ICGI, UNAS berkomitmen menjadi jembatan bagi dialog lintas negara dan budaya untuk menciptakan dunia yang lebih damai,” ujarnya.

Konferensi yang telah memasuki tahun kedua penyelenggaraannya ini dihadiri oleh para duta besar dan perwakilan dari berbagai negara, di antaranya Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, Duta Besar Turki untuk Indonesia, Prof Dr Talip Küçükçan, Duta Besar Indonesia untuk Ukraina Periode 2017-2021/ Guru Besar UNAS Prof Dr Yuddy Chrisnandi, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Periode 2002 - 2005/ Founder & Chairman Pusat Studi Air Power Indonesia Chappy Hakim serta sejumlah akademisi.

Bangun Kesadaran Kolektif

Melalui ICGI 2025, Robi menegaskan bahwa UNAS sebagai institusi pendidikan yang berorientasi global dan berkomitmen untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya perdamaian dunia. 

Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan konkret serta memperkuat kolaborasi internasional dalam upaya pencegahan dan penyelesaian konflik global.

Dalam paparannya, Duta Besar Indonesia untuk Ukraina periode 2017–2021 sekaligus Guru Besar Universitas Nasional (UNAS), Prof Yuddy Chrisnandi menegaskan pentingnya kolaborasi global yang berlandaskan etika dan realisme politik dalam membangun perdamaian dunia. “Dunia modern membutuhkan kolaborasi politik yang etis tanpa kehilangan identitas dan kedaulatan nasional,” ujar Prof. Yuddy.

Dia juga menyoroti lemahnya peran lembaga-lembaga internasional seperti PBB, OECD, G20, dan IMF, yang menurutnya kini menghadapi ujian eksistensi dan relevansi di tengah meningkatnya ketegangan global, terutama rivalitas antara dua kekuatan besar dunia, Amerika Serikat dan China.

Sebagai solusi, Prof. Yuddy mengusulkan beberapa langkah strategis untuk mendorong perdamaian dunia, di antaranya, pertama reformasi keanggotaan Dewan Keamanan PBB, agar lebih mencerminkan realitas global saat ini dan tidak didominasi oleh lima negara tetap. Kedua, perlucutan senjata nuklir dan pembentukan komite pemantau independen yang melibatkan negara-negara netral seperti Indonesia dan Australia. 

Ketiga, peningkatan kerja sama global dalam restorasi ekologi serta percepatan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), keempat, penguatan diplomasi dan peran negara-negara netral dalam menjembatani pihak-pihak yang berkonflik dan kelima, Upaya menyatukan dua kekuatan besar dunia, Amerika Serikat dan Tiongkok, dalam fondasi kerja sama ekonomi dan keamanan global.

Prof Yuddy juga menegaskan bahwa Indonesia telah berperan aktif dalam berbagai misi perdamaian dunia, antara lain melalui diplomasi untuk penyelesaian konflik Ukraina–Rusia, Palestina–Israel, serta Myanmar. 

Dia menilai bahwa diplomasi Indonesia yang netral dan konstruktif dapat menjadi model dalam upaya penyelesaian konflik global.

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, menegaskan bahwa perdamaian sejati tidak mungkin terwujud tanpa keadilan dan kemanusiaan. “Dunia menghadapi ancaman eksistensial mulai dari perubahan iklim hingga potensi penggunaan senjata pemusnah massal. Namun, di tengah tantangan ini, kita harus tetap percaya bahwa perdamaian masih mungkin dicapai, jika kita berani memperjuangkannya,” ujar Dato’ Syed Hasrin.

Duta Besar Turki untuk Indonesia, Prof Talip Küçükçan mengungkapkan keprihatinan atas meningkatnya konflik global. Dia menilai bahwa ketidakadilan, ketimpangan, kemiskinan, dan hilangnya harapan menjadi akar dari berbagai konflik global. Karena itu, menurutnya, dunia membutuhkan pendekatan baru yang lebih manusiawi dan kolaboratif.

Dalam paparannya berjudul “From Defense to Diplomacy: The Role of Military Leadership in Fostering Peace”, Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim menekankan pentingnya transformasi peran militer dari sekadar alat pertahanan menjadi instrumen diplomasi dan perdamaian global.

Dia menyoroti bagaimana kekuatan udara (air power) kini menjadi elemen paling strategis dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas nasional. “Kemenangan tertinggi bukanlah mengalahkan musuh, melainkan mencegah konflik itu sendiri,” ujar Chappy.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut