Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!
Advertisement . Scroll to see content

Gelombang 3 Covid-19 di Indonesia Diprediksi Terjadi Februari atau Maret 2022

Minggu, 17 Oktober 2021 - 04:55:00 WIB
Gelombang 3 Covid-19 di Indonesia Diprediksi Terjadi Februari atau Maret 2022
Ilustrasi pasien Covid-19 (Sindonews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban mengatakan, gelombang ketiga Covid-19 berpotensi terjadi. Menurutnya, gelombang ketiga Covid-19 berlangsung Februari atau Maret 2022.

Meskipun, kata Zubairi, sebagian besar ahli epidemiologi menganalisa gelombang ketiga berpotensi terjadi pada akhir tahun ini atau awal Januari.

"Sebagian ahli menyampaikan akhir tahun ini, beberapa hal ahli bilang awal Januari," dikutip dari media sosial pribadinya, Minggu (17/10/2021).

"Kalau saya sendiri sambil harap-harap cemas, itu mungkin masih bulan Februari atau Maret. Tentu yang harapan dan doa-nya yang paling baik adalah tentu tidak timbul gelombang ketiga," papar Zubairi.

Zubairi mengatakan potensi gelombang ketiga ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Salah satunya yakni angka kasus Covid-19 di negara tetangga yakni Malaysia, Singapura, Thailand, juga Filipina saat ini mengalami kenaikan kasus yang signifikan.

"Pertama, Indonesia kan juga terkait dengan banyak negara lain. Negara tetangga kita kan Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina sekarang rangkingnya naik setiap hari kasusnya banyak banget melebihi kasus harian Indonesia," kata Zubairi.

Kedua, kata Zubairi yakni akibat adanya mutasi virus yang bisa muncul kapan saja.

"Tadi itu kalau melihat tetangga kita begitu tinggi, kemudian ada varian-varian baru yang muncul," kata dia.

Ketiga, potensi klaster Covid-19 akibat pembukaan aktivitas. Zubairi mengatakan pembukaan sekolah tatap muka juga ternyata menyebabkan beberapa klaster. Ditambah lagi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional yang mendeteksi adanya 83 orang positif Covid-19 yang bisa menimbulkan klaster penularan.

“Kemudian kita tahu PON Papua walaupun sebagian besar yang terinfeksi itu sembuh namun ada 83, walaupun yang 83 itu tidak sedikit dan bisa menular ke banyak orang walaupun kondisi kesehatannya yang bagus, namun sekali lagi bisa merupakan sumber penularan untuk klaster-klaster yang baru. Itu yang perlu dikhawatirkan,” paparnya.

“Belum lagi tempat pariwisata dibuka, sekarang bayangin saja yang ke Puncak itu banyak banget,” kata Zubairi.

Meski begitu, Zubairi berharap agar tidak terjadi gelombang ketiga di tahun depan namun akan berubah dari pandemi Covid-19 menjadi endemi.

“Namun sudah waktunya endemi. Semoga tahun depan bukan gelombang ketiga, namun endemi. Artinya hanya ada di satu daerah, di provinsi kemudian nanti hilang, kemudian muncul lagi di tempat lain. Itu harapan dan doa kita agar pandemi yang ketiga, gelombang ketiga ini tidak muncul, namun semoga menjadi endemi,” kata Zubairi. 

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut