Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sandiaga Uno: Program Desa Emas Dorong Kedaulatan Pangan dan Lapangan Kerja
Advertisement . Scroll to see content

Genderuwo Ekonomi Sandi, TKN: Cermin Pernyataan yang Menakuti Rakyat

Selasa, 13 November 2018 - 10:14:00 WIB
Genderuwo Ekonomi Sandi, TKN: Cermin Pernyataan yang Menakuti Rakyat
Ace Hasan Syadzily menilai Genderuwo ekonomi Sandiaga Uno merupakan cerminan pernyataan yang menakut-nakuti rakyat.
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNerws.id - Pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait politik Genderowo mendapat respons dari calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Uno. Dia membalasnya dengan menyebut genderuwo ekonomi.

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Kyai Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily menilai, Genderuwo ekonomi tercermin dari pernyataan para politisi yang selalu menakut-nakuti rakyat. Bentuknya adalah dengan narasi yang pesimistis dan ketidakpastian ekonomi yang sebetulnya tidak sesuai dengan fakta obyektif yang dihadapi masyarakat.

"Pernyataan-pernyataan seperti Indonesia akan bubar di tahun 2030, rakyat Indonesia 99 persen hidup pas-pasan, harga-harga bahan pokok di pasar naik, tempe setipis ATM, chicken rice di Singapura lebih murah dibandingkan di Jakarta, dan lain-lain merupakan contoh-contoh narasi pesimistis," katanya dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Rakyat, menurut politikus Partai Golkar ini, dibuat takut seakan-akan Indonesia berada dalam situasi yang menakutkan. Padahal faktanya tidak benar.

"Pak Jokowi telah melakukan pengecekan langsung di pasar untuk memastikan harga-harga kebutuhan pokok itu apakah sesuai dengan yang dituduhkan. Ternyata kenyataan tidak. Harga-harga stabil sebagaimana data inflasi yang selalu terkendali selama pemerintahan Jokowi," ujarnya.

Ace mengatakan, penyampaian pandangan politik (genderuwo ekonomi) yang berbeda dalam melihat situasi saat ini adalah hal yang lumrah. Hal itu pula yang menjadi bagian dari proses demokrasi.

"Namun menciptakan ketakutan ekonomi sangat membahayakan bagi rakyat itu sendiri," ucapnya.

Ace mengaku memahami tujuan dari narasi itu adalah bagian dari mencari simpati rakyat. Namun, dia mempertanyakan, cara yang dilakukan untuk mendapat simpati justru malah merugikan rakyat.

"Pernyataan yang negatif, yang pesimistis, yang disampaikan secara berulang-ulang bisa jadi akan menjadi kenyataan," imbuhnya.

Dia menduga, pernyataan tersebut akan dimanfaatkan para spekulan pasar untuk meraih keuntungan ekonomi. Akibatnya harga-harga akan naik di pasar tradisional dan akhirnya rakyat akan rugi. Pedagang di pasar tradisional akan merasakan dampaknya.

"Jadi sekali lagi janganlah kita menggunakan narasi ketakutan hanya semata-mata untuk kepentingan politik jangka pendek. Terlalu besar pertaruhannya untuk kepentingan rakyat," kata Ace menegaskan.

Sebelumnya, Sandiaga Salahudin Uno enggan berkomentar negatif tentang ucapan Presiden Jokowi yang menyebut adanya genderuwo politik. Namun, ia meminta pemerintah perlu mewaspadai genderuwo ekonomi.

"Saya tidak ingin berkomentar yang negatif tapi mungkin yang dimaksud Pak Presiden itu politisi atau politik genderuwo itu yang berkaitan dengan ekonomi rente, mafia ekonomi, mafia pangan atau mafia lainnya sebagai genderuwonya ekonomi," kata Sandiaga, di Tangerang, Jumat (9/11/2018).

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut