Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Covid-19 Hari Ini Bertambah 179, Meninggal 4 Orang
Advertisement . Scroll to see content

Gerakan Kurva Landai: Kampanye Ajak Warga Disiplin Jaga Jarak dan Cuci Tangan

Sabtu, 09 Mei 2020 - 15:18:00 WIB
Gerakan Kurva Landai: Kampanye Ajak Warga Disiplin Jaga Jarak dan Cuci Tangan
Ilustrasi virus Corona. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perilaku hidup sehat dan bersih dengan selalu mencuci tangan dinilai langkah pencegahan terbaik untuk menangkal penularan virus Corona atau Covid-19. Selain itu, diperlukan juga disiplin dalam menjaga jarak bila berada di luar rumah.

Ketua Tim Pakar Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan cara untuk mengurangi angka penambahan kasus Covid-19, dengan melakukan kampanye Gerakan Kurva Landai. Kampanye itu melibatkan kepedulian semua orang untuk tidak tertular dan menulari virus SARS-Cov_2 atau corona jenis baru.

“Maka kita harus tahu dan paham bahwa satu-satunya cara untuk melandaikan kurva adalah memastikan bahwa kita tidak menularkan (virus) dan orang lain tidak menularkan kepada kita dengan mengubah perilaku,” ujar Wiku dalam dialog di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (9/5/2020).

Wiku mengatakan masyarakat harus mengikuti anjuran protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, jaga jarak, menggunakan masker dan menjaga imunitas tubuh. Dia optimis apabila seluruh masyarakat melaksanakan Gerakan Landai Kurva maka Indonesia segera terbebas dari penularan virus corona jenis baru tersebut.

“Kalau kita semua melakukan hal yang sama, maka virus itu tidak akan mampu menulari antar manusia,” kata Wiku.

Berbicara mengenai waktu dan siapa yang dapat mengendalikan kurva tersebut, menurut Wiku adalah semua orang

“Sebenarnya yang bisa melandaikan termasuk kapannya adalah kita semua. Kita harus bersama-sama bergerak,” kata Wiku.

Menurut data yang dikumpulkan dalam platfrom data Bersatu Lawan COVID-19 maka didapatkan gambaran gejala yang paling umum apabila seseorang terinfeksi virus adalah adalah batuk, kemudian demam, sakit tenggorokan, gangguan pernafasan dan letih lesu.

“Batuk ini yang paling tinggi. Kemudian demam,” kata Wiku.

Selain itu gambaran lainnya adalah faktor usia. Data yang selama ini diperoleh bahwa ternyata usia rentan adalah di atas 45 tahun. Kasus-kasus yang meninggal ada dalam parameter usia tersebut dengan prosentase hingga 85 persen, dan yang paling banyak di di atas 60 tahun.

Kemudian ada pula faktor komobiditas atau penyakit penyerta yang kemudian membuat seseorang mudah tertular dan memperparah keadaan adalah hipertensi, diabetes melitus, jantung, paru-obstruktif kronis. Sehingga dalam hal ini setiap orang harus berperan aktif untuk menjaga diri dan melindungi mereka yang memilki riwayat penyakit penyerta.

“Harus betul-betul berhati-hati. Anggota masyarakat lainnya harus turut melindugi bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta,” kata Wiku.

Berdasarkan catatan sekitar 60 persen yang positif adalah berjenis kelamin laki-laki dan sisanya adalah perempuan. Laki-laki menjadi kelompok paling rentan karena mobilitas tinggi daripada perempuan.

"Maka dari itu kita harus jaga jarak dan harus disampaikan (dengan data) seperti ini,” ucap Wiku.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut