Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hijrah Gerbong PPP Khittah Untungkan PBB di Pemilu 2019
Advertisement . Scroll to see content

Gerbong PPP Khittah Hijrah, PPP Jamin Tak Ditinggalkan Konstituen

Selasa, 17 April 2018 - 21:33:00 WIB
Gerbong PPP Khittah Hijrah, PPP Jamin Tak Ditinggalkan Konstituen
Sekjen DPP PPP Arsul Sani. (Foto: Sindonews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) cukup percaya diri tak akan kehilangan konstituen pada Pemilu 2019 mendatang meski sejumlah elite partai tersebut ramai-ramai bergabung ke Partai Bulan Bintang (PBB). PPP bahkan menilai gerakan yang tergabung di PPP Khittah itu tak banyak berpengaruh ke internal partai.

Sekjen DPP PPP Arsul Sani mengatakan, hijrah politisi PPP ke partai pimpinan Yusril Ihza Mahendra itu bukan masalah besar atau luar biasa. Menurut dia, hal yang sama juga kerap melanda partai-partai lain dan tidak memberikan pengaruh besar. Arsul malah menuding alasan mereka bergabung ke PBB hanya untuk menarik simpati publik.

"Mereka kan politisi, jadi kalau melakukan move kan perlu alasan yang diperkirakan akan menarik perhatian," ungkap Arsul melalui pernyataan tertulisnya kepada iNews.id, Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Dinamika di partai berlambang kakbah ini memang tak pernah sepi. Sebelum konflik antara kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz, terjadi sejumlah konflik internal baik di masa kepemimpinan Suryadharma Ali maupun Hamzah Haz. Bahkan, pada 2002, terjadi perpecahan besar yang berakhir dengan lahirnya PPP Reformasi, lalu berganti nama Partai Bintang Reformasi (PBR).

Mengenai bergabungnya gerbong PPP Khittah yang dipelopori Ahmad Yani ke PBB, Arsul Sani menghormati keputusan tersebut. Selain Yani, elite PPP lainnya yang dikabarkan akan ikut ke PBB adalah Lulung Lunggana atau yang dikenal Haji Lulung.

"PPP hormati hak setiap orang untuk pindah partai, termsuk orang-orang yang sebelumnya merupakan kader PPP," ujar Arsul.

Bagi pengurus PPP pimpinan Romy, kata Arsul, pihaknya telah menawarkan kepada sejumlah elite PPP kubu Djan Faridz untuk menjadi pengurus dan ikut membesarkan PPP. Komunikasi tersebut dilakukan baik secara langsung maupun lewat perantara dari kalangan tokoh senior PPP. Namun, upaya tersebut terbentur tembok penghalang.

Arsul hanya mengingatkan agar politisi yang bergabung ke PBB agar tidak merasa mampu membawa jutaan pemilih PPP ikut ke parpol barunya. Menurutnya, para pemilih PPP tidak semudah yang dibayangkan akan bisa dibawa-bawa ke parpol lain.

"Meski bisa jadi mereka tidak setuju dengan suatu kebijakan DPP, tapi jangan bermimpi terus mereka akan meninggalkan PPP, apalagi ke partai yang juga belum jelas prospeknya akan lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) atau tidak," kata Arsul.

Arsul bahkan menyinggung elektabilitas PBB pada pemilu sebelumnya. "Para pemilih akan berpikir untuk memilih partai yang sudah dua kali pemilu tidak lolos dan bahkan suaranya cenderung menurun dari pemilu ke pemilu," katanya.

Editor: Azhar Azis

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut