Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bambang Pacul Ungkap Perbedaan Pendapat Internal PDIP soal Gabung Pemerintahan Prabowo
Advertisement . Scroll to see content

Gerindra: Partai Golkar dan PKB Penuhi Syarat Usung Capres Sendiri

Sabtu, 04 Agustus 2018 - 14:33:00 WIB
Gerindra: Partai Golkar dan PKB Penuhi Syarat Usung Capres Sendiri
Waketum DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono. (Foto: SINDOnews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Politikus Partai Gerindra menyebut kemungkinan pecahnya partai politik (parpol) koalisi pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih besar dibandingkan koalisi pendukung Prabowo Subianto. Jika deal politik di internal koalisi Jokowi tidak akomodatif dan merugikan Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), maka keduanya bisa saja menarik dukungan.

Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan, Partai Golkar dan PKB memenuhi syarat ambang batas untuk mengusung calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres). Potensi tersebut menjadi peluang bagi Golkar dan PKB membentuk koalisi poros ketiga jika terjadi kebuntuan dalam penetapan cawapres pendamping Jokowi.

"Kalau dari kubu kami (Prabowo Subianto) relatif kecil, walaupun ada kemungkinan juga. Kalau sekiranya mau bentuk poros baru, peluang itu relatif besar di kubu Pak Jokowi," kata Ferry dalam diskusi bertajuk "Penantian Panjang Cawapres" di Jakarta, Sabtu (4/8/2018).

Diketahui, Partai Golkar mengantongi hasil Pemilu 2014 sebanyak 18.432.312 suara (14,75 persen) atau 91 (16,2%) kursi DPR. Sementara PKB mendulang 11.298.957 suara (9,04 persen) atau 47 (8,4%) kursi parlemen. Dengan begitu, gabungan dua partai ini memenuhi syarat 20 persen untuk mengajukan pasangan capres-cawapres.

Ferry menyampaikan simulasi tersebut menanggapi munculnya wacana akan terbentuk koalisi baru selain kubu Jokowi dan Prabowo. Menurut dia, jika wacana itu betul, hanya parpol pendukung Jokowi yang memiliki potensi tersebut.

"Karena kecukupan kursi yang ada, yang lebih terbuka keluar koalisi di kubu Pak Jokowi seperti PKB dan Golkar," katanya.

Ferry berdalih peluang bongkar pasang di koalisi Jokowi sangat memungkinkan mengingat dua partai itu sampai saat ini menghendaki ketua umumnya menjadi cawapres yakni Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

"Jadi relatif besar peluang pecah itu di koalisi Pak Jokowi. Kalau di kami relatif kecil sekali," katanya.

Di sisi lain, dia memandang Jokowi saat ini tengah menghadapi kesulitan dalam memilih sosok cawapres. Menurutnya, Jokowi akan memilih wakilnya dari unsur nonparpol. Hal tersebut akan dilakukan untuk menghindari resistensi pecahnya koalisi yang saat ini sudah diusung sebanyak sembilan partai politik.

"Saya juga meyakini Pak Jokowi punya kesulitan relatif lebih tinggi karena jumlah partai politik di sana lebih banyak. Kalau harus ambil cawapres tertentu dari unsur parpol, itu akan membuat partai-partai tidak puas dan berpeluang membentuk poros baru," katanya.

Editor: Azhar Azis

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut