Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Angora DPR RI dari PKB Minta Gerbong Merokok di Kereta
Advertisement . Scroll to see content

Gibran soal Usulan Gerbong Khusus Merokok di Kereta: Tak Sinkron dengan Program Presiden

Senin, 25 Agustus 2025 - 00:02:00 WIB
Gibran soal Usulan Gerbong Khusus Merokok di Kereta: Tak Sinkron dengan Program Presiden
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. (Foto: BPMI Setwapres)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Presiden (Wapres), Gibran Rakabuming Raka menanggapi adanya usulan terkait satu gerbong khusus untuk merokok dalam kereta api (KA) jarak jauh. Menurutnya, usulan tersebut tak sejalan dengan program dari Presiden Prabowo Subianto tentang kesehatan.

Gibran mulanya menjelaskan, lebih baik pemanfaatan gerbong diprioritaskan ke ibu hamil, ibu menyusui hingga kaum difabel.

"Ya kalau pendapat saya pribadi, lebih baik diprioritaskan untuk misalnya ibu hamil, ibu menyusui, balita, lansia, kaum difabel. Jadi misalnya ada ruang laktasi di gerbongnya, mungkin toiletnya, kamar mandinya bisa dilebarkan sehingga ibu-ibu bisa mengganti popok bayi dengan lebih nyaman, saya kira itu lebih prioritas," ucap Gibran di Stasiun Solo Balapan, Surakarta, Minggu (24/8/2025). 

Gibran menyebut, harus ada skala prioritas dalam menentukan kebijakan. Dia lantas mengingatkan program yang satu visi dan misi dengan Presiden Prabowo Subianto.

“Yang kedua, saya sebagai pembantu Presiden ingin memastikan program-program prioritas, visi misi Presiden berjalan dengan baik," katanya.

"Ini kan program di sektor kesehatan sudah jelas, program-programnya, ada cek kesehatan gratis, ada pemberantasan stunting, di Kemenkes juga ada pembangunan rumah sakit-rumah sakit baru. Dan kalau saya liat di tingkat daerah Pak Wali dan kota-kota lain juga sudah ada Perda pembatasan iklan rokok," tuturnya.

Wapres mengungkapkan, usulan dari anggota DPR tersebut kurang sinkron dengan program pemerintah. Gibran menegaskan, transportasi umum harus terbebas dari asap rokok.

"Jadi ya sekali lagi, untuk Bapak Ibu anggota DPR yang terhormat, saya mohon maaf ini masukannya kurang sinkron dengan program dari Bapak Presiden dan sudah ada SE (surat edaran), sudah ada Undang-Undangnya sudah ada PP-nya (peraturan pemerintah) yang menyatakan bahwa yang namanya transportasi umum itu adalah kawasan bebas rokok," ucap Gibran.

Meski begitu, dia menerangkan setiap aspirasi yang masuk pasti akan ditampung pemerintah. Namun, dia kembali menegaskan ada skala prioritas dalam menentukan kebijakan.

"Tapi sekali lagi, untuk Bapak Ibu anggota dewan yang terhormat masukan-masukannya, evaluasinya kami tampung, evaluasi dari masyarakat, warga, pengguna kereta api juga kami tampung demi perbaikan pelayanan kami ke depan," ujarnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR Nasim Khan mengusulkan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI untuk menyediakan satu gerbong khusus untuk merokok. Menurutnya, keberadaan gerbong merokok itu bisa menguntungkan KAI.

Usulan itu dilayangkan Nasim saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR bersama Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin beserta jajaran di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (20/8/2025).

"Paling tidak Pak ini ada masukan juga gerbong yang selama ini, dulu ada, tapi setelah itu dihilangkan, adalah sisakan satu gerbong untuk kafe ya kan, untuk ngopi, paling tidak di situ untuk smoking area Pak," kata Nasim seraya tersenyum.

Legislator dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meyakini, keberadaan gerbong untuk merokok akan bermanfaat bagi penumpang dan menguntungkan KAI.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut