Gratiskan Pengguna Jembatan Suramadu, Ini Alasan Jokowi
JAKARTA, iNews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menggratiskan pengguna jalan yang melintas di Jembatan Nasional Suramadu, Sabtu (27/10/2018) kemarin. Melalui akun Instagram @jokowi, mantan wali kota Solo itu mengungkapkan alasannya menggratiskan tarif tol di jembatan tersebut.
“Ini dimaksudkan semata-mata untuk membuat perekonomian Madura berkembang dan meningkat,” tulis Jokowi pada akun Instagram pribadinya, Minggu (28/10/2018).
Dalam unggahan yang telah disukai lebih dari 160.000 kali dan menuai 1.370 komentar itu, Jokowi menjelaskan ada persoalan mahalnya biaya transportasi logistik ke Madura sehingga beberapa perusahaan urung berinvestasi di sana.
“Tidak heran jika ketimpangan dan kemiskinan di sana berada di angka 16–23 persen jauh lebih tinggi dibandingkan daerah Jawa Timur lainnya seperti Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo yang angka kemiskinannya hanya 4–6,7 persen,” ungkapnya.
Karena latar belakang itulah, Jokowi menjadikan Jembatan Nasional Suramadu sebagai jalan nontol biasa. “Dengan menjadi jembatan non tol biasa, kita harapkan pertumbuhan ekonomi Madura akan semakin baik, investasi semakin banyak, properti, turisme, semua akan berkembang dan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya,” kata dia.
Jembatan Nasional Suramadu mulai dibangun pada 20 Agustus 2003 di era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Pembangunan jembatan itu rampung beberapa tahun sesudahnya dan resmi dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 10 Juni 2009.
Sejak 2015, tarif tol Jembatan Nasional Suramadu berkisar di angka Rp15.000 (golongan I) hingga Rp45.000 (golongan V). Sementara pada 2009, tarif tol tersebut dipatok Rp30.000 (golongan I) sampai Rp90.000 (golongan V). Mulai tahun ini, seluruh rakyat Indonesia dapat melewati jembatan Nasional Suramadu secara gratis.
Editor: Ahmad Islamy Jamil