Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Apa Benar Alat Tes TBC INDIGEN dari PCR Covid-19? Ini Faktanya!
Advertisement . Scroll to see content

Gugus Tugas: 188 Daerah Masuk Kategori Berisiko Rendah Covid-19

Kamis, 25 Juni 2020 - 20:58:00 WIB
Gugus Tugas: 188 Daerah Masuk Kategori Berisiko Rendah Covid-19
Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah. (Foto: BNPB).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coid-19 mengumumkan 188 wilayah administrasi di tingkat kabupaten dan kota yang berisiko rendah dari penyebaran Covid-19. Daerah-daerah ini telah ditentukan berdasarkan analisis sejumlah indikator.

Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, Gugus Tugas menggunakan 15 indikator kesehatan masyarakat dalam menentukan risiko ini. Ke-15 indikator tersebut terbagi menjadi epidemiologi 11 indikator, surveilens kesehatan masyarakat 2, pelayanan kesehatan 2 dan persentase kasus sembuh 1.

“Persentase kasus sembuh untuk menghitung sudah seberapa banyak orang yang sudah terpapar Covid-19, kemudian dapat sembuh di sebuah wilayah,” kata Dewi pada konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (25/6/2020).

Lulusan FKM Universitas Indonesia ini menjelaskan, semakin baik angkanya atau mendekati 100 persen, semakin tinggi penilaian yang akan dihasilkan.

Setiap indikator menghasilkan penilaian yang akan menentukan kategori risiko. Pada kategorisasi risiko, Gugus Tugas Nasional telah menentukan menjadi empat zona risiko yang dideskripsikan dengan warna. Zona risiko menjelaskan tingkat risiko tinggi (merah), sedang (oranye), rendah (kuning) dan tidak ada kasus (hijau).

Menurut Dewi, sebagaimana dijelaskan ketua Tim Pakar Gugus Tugas Wiku Bakti Bawono Adisasmito, analisis zona berwarna hijau akan dimutakhirkan pada pekan ini. Jika dahulu zona hijau hanya untuk kabupaten dan kota yang tidak terdampak, namun, pada saat ini pengukurannya telah ditambahkan.

“Kita sudah menambahkan analisis bahwa kabupaten dan kota yang pernah terdampak, namun berhasil tidak ada penambahan kasus dalam waktu empat minggu terakhir dan angka kesembuhan mencapai 100 persen, artinya tidak ada yang meninggal, akan dapat bergerak kembali menuju zona berwarna hijau,” ucap Dewi.

Dewi lantas mengilustrasikan penilaian pada zona tinggi, sedang dan rendah dengan analogi 100 soal. Untuk zona yang mendapatkan risiko rendah, artinya mendapatkan nilai 20 persen teratas yaitu nilainya 81-100.

Sedangkan untuk kabupaten dan kota dengan risiko sedang, nilainya adalah 61 sampai dengan 80. Sedangkan, untuk zona risiko tinggi penilaiannya adalah kurang dari sama dengan 60.

Berdasarkan analisis dari indikator-indikator yang telah ditentukan, Tim Pakar Gugus Tugas Nasional mencatat wilayah administrasi kabupaten dan kota dengan tingkat risiko. Data ini dimutakhirkan pada 21 Juni 2020.

Menurut Dewi, 112 kabupaten dan kota tidak terdampak dan tidak ada kasus baru, 188 kabupaten dan kota berisiko rendah, 157 kabupaten dan kota berisiko sedang dan 57 kabupaten dan kota berisiko tinggi.

Daerah berisiko rendah antara lain di Aceh Selatan, Kota Lhokseumawe (Provinsi Aceh), serta Bondowoso, Madiun, Ponorogo, Banyuwangi, Pacitan, Lumajang, Kota Blitar, Kota Madiun, Jember (Provinsi Jawa Timur). Detail data kabupaten dan kota dengan kategori risiko berbeda dapat dilihat pada laman https://covid19.go.id/peta-risiko.

Dewi mengatakan bahwa 30 persen dari kabupaten dan kota di Indonesia masih pada katergori risiko sedang (oranye) dan 11 persen pada risiko tinggi. Berdasarkan data analisis Gugus Tugas Nasional per akhir Mei 2020, kondisi kabupaten dan kota cenderung membaik.

“Kita melihat terdapat 108 kabupaten dan kota dengan risiko tinggi. Sedangkan, terjadi perbaikan dan pergerakan, sehingga jumlah dari kabupaten dan kota yang tidak terdampak, atau dengan risiko rendah dari mulai 46,7 persen, bergerak menuju 52 persen, dan terakhir per tanggal 21 Juni mencapai 58,37 persen,” ucapnya.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut