Gunung Lewotobi Laki-Laki Naik ke Level IV Awas, Radius Bahaya Diperluas!
FLORES TIMUR, iNews.id – Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus mengalami peningkatan aktivitas vulkanis. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) secara resmi menaikkan status gunung tersebut menjadi Level IV Awas per 17 Juni 2025.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan, peningkatan aktivitas ini berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental.
“Hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-Laki meningkat sehingga tingkat aktivitasnya dinaikkan dari level III Siaga menjadi level IV Awas terhitung tanggal 17 Juni 2025 pukul 15.00 WITA,” ujar Wafid, Rabu (18/6/2025).
Dengan peningkatan status ini, zona bahaya diperluas hingga radius 7 km dari pusat kawah dan sektoral 8 km ke arah barat daya-timur laut. Masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas di wilayah tersebut.
PVMBG juga mengingatkan warga agar tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat. Wafid mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap potensi banjir lahar jika terjadi hujan lebat.
“Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, khususnya pada daerah aliran sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki, seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen,” ujar Wafid.
Visual kawah menunjukkan adanya bukaan yang mengarah ke timur laut-timur. Hal ini berpotensi menyebabkan aliran material erupsi ke arah tersebut jika terjadi letusan.
Sejak 24 Mei 2025, PVMBG mengamati adanya lava hitam seluas 87.000 meter persegi yang mengisi kawah. Hingga kini belum ada penambahan material, namun aktivitas ini mengindikasikan potensi erupsi eksplosif.
“Asap embusan tampak di sekitar kawah dengan tekanan lemah hingga sedang. Asap juga terlihat pada area puncak sisi barat laut yang menyerupai rekahan dan cenderung tipis, sedangkan pada tembusan solfatara di sisi timur laut, asap tampak tipis,” kata Wafid.
Gempa vulkanis dalam mengalami lonjakan signifikan. Rata-rata hanya 8–10 kejadian per hari, namun pada 17 Juni 2025, tercatat 50 kali hanya dalam 2 jam.
Dalam periode 16–17 Juni 2025 pukul 14.00 WITA, PVMBG mencatat 5 kali gempa embusan, 18 kali tremor nonharmonik, 3 kali gempa low frequency, 3 kali gempa hybrid, 52 kali gempa vulkanis dalam dan 7 kali gempa tektonik jauh.
Selain itu, hasil deformasi dari alat tiltmeter, GPS, hingga citra InSAR mengindikasikan adanya inflasi yang sejalan dengan peningkatan tekanan di dalam tubuh gunung.
“Dari data deformasi tiltmeter dan GPS menunjukkan indikasi inflasi begitu juga dengan data InSAR yang selaras dengan data tersebut menunjukkan anomali inflasi. Hal ini menandakan adanya tekanan dari dalam tubuh gunung api yang dapat berpotensi menjadi erupsi,” ucapnya.
Gunung Lewotobi Laki-Laki masih dalam kondisi berbahaya. Masyarakat diminta terus mengikuti informasi resmi dari PVMBG dan BPBD setempat demi keselamatan.
Editor: Donald Karouw