Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapolri-Menhut Bentuk Satgas Gabungan Usut Kayu Gelondongan, Pastikan Kerja Cepat!
Advertisement . Scroll to see content

Hamdan Zoelva Temui Kapolri Minta Klarifikasi Pidato Kontroversial

Rabu, 31 Januari 2018 - 14:08:00 WIB
Hamdan Zoelva Temui Kapolri Minta Klarifikasi Pidato Kontroversial
Pakar Hukum Tata Negara yang juga mantan Ketua MK Hamdan Zoelva menemui Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Rabu (31/1/2018).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pidato Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang terkesan menyudutkan ormas islam selain NU dan Muhammadiyah terus memicu kontroversi. Sejumlah kalangan mengkritik keras pernyataan itu dan menuntut Kapolri segera memberikan klarifikasi.

Pakar Hukum Tata Negara Hamdan Zoelfa bersama sejumlah petinggi DPP Syarikat Islam langsung menemui Kapolri di rumah dinasnya, Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (31/1/2018).

”Iya benar (ke rumah Kapolri)," kata Hamdan saat dikonfirmasi. Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menuturkan, ada delapan orang yang datang ke Kapolri.

Hamdan mengatakan, pertemuan bertujuan untuk membicarakan pidato yang kini mendadak viral tersebut. ”Kami ingin meminta klarifikasi dari Kapolri secara langsung," ujarnya.

Untuk diketahui, dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Ulama PBNU dengan Jajaran Polri di Pondok Pesantren milik Rais Aam PBNU KH Maruf Amin, An Nawawi Tanara, Serang, Banten, pada Februari 2017, Tito menyerukan agar jajarannya bekerja sama dengan NU dan Muhammadiyah. Dalam pidato itu, Tito terkesan mengesampingkan ormas lain.

"Semua kapolda saya wajibkan membangun hubungan NU dan Muhammadiyah tingkat provinsi, semua kapolres wajib membuat kegiatan untuk memperkuat para pengurus cabang di tingkat  kabupaten/kota. Para kapolsek wajib untuk di tingkat kecamatan bersinergi dengan NU dan Muhammadiyah, jangan dengan yang lain. Dengan yang lain tuh nomor sekian, mereka bukan pendiri negara. Mau merontokkan negara malah iya,” kata Tito.

”Kami berharap hubungan NU dan Muhammadiyah bisa saling kompak, satu sama lainnya. Boleh beda-beda pendapat, tapi kalau sudah bicara NKRI, sekali lagi mohon dengan hormat, kami betul-betul titip, kami juga sebagai umat muslim, harapan kami hanya pada dua organisasi besar ini,” lanjut Tito.

”Selagi NU dan Muhammadiyah menjadi panutan semua umat islam Indonesia, kita yakin negara kita tidak akan pecah seperti Syiria (Suriah), seperti Irak, seperti lain-lainnya, Libya, Mesir, tidak akan bergolak,” kata dia.

Merespons video ini, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto telah mengungkapkan bahwa Mabes Polri akan mengumpulkan ormas-ormas islam untuk menjelaskan hal itu. Pertemuan ini untuk menghindari kesalahpahaman.

Berikut video lengkap Kapolri:

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut