Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Wamensos Agus Jabo Yakin Partai Perindo Bisa Bantu Wujudkan Pengentasan Kemiskinan
Advertisement . Scroll to see content

Hampir 2 Juta Keluarga Dicoret dari Daftar Penerima Bansos Lewat Pemutakhiran DTSEN

Senin, 03 November 2025 - 17:22:00 WIB
Hampir 2 Juta Keluarga Dicoret dari Daftar Penerima Bansos Lewat Pemutakhiran DTSEN
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono dalam dialog bertajuk "Envisioning Indonesia: Executing National Agenda" yang digelar di forum Rakernas Partai Perindo di Discovery Hotel, Jakarta Utara, Senin (3/11/2025). (Foto: Aldhi Chandra)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menyebut jumlah penerima bantuan sosial (bansos) berkurang hampir 2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) melalui pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Menurutnya, angka tersebut belum final, karena proses pemutakhiran masih terus berjalan. 

Dengan begitu, jumlah penerima bansos masih bisa berkurang karena proses ini mencakup data penerima yang telah meninggal dunia hingga masyarakat yang mengalami peningkatan kesejahteraan.

"Sudah banyak itu (pengurangan jumlah penerima bansos). Kita sudah mengeluarkan, awalnya itu hampir 2 juta penerima," kata Agus dalam dialog bertajuk "Envisioning Indonesia: Executing National Agenda" yang digelar di forum Rakernas Partai Perindo di Discovery Hotel, Jakarta Utara, Senin (3/11/2025).

Selain itu, Agus menegaskan pihaknya juga akan mencoret nama penerima bansos yang rekeningnya tercatat melakukan transaksi judi online. Saat ini, Kemensos tengah melakukan pemutakhiran data khusus untuk rekening-rekening yang terafiliasi dengan aktivitas tersebut.

"Termasuk mereka-mereka yang kemarin rekening penerima bansos ini digunakan untuk kepentingan judi online dan sebagainya, itu sedang kita verifikasi, sedang kita validasi, dan kalau memang terbukti, ya kita keluarkan juga dari data tunggal," tuturnya.

Dia menjelaskan, pembersihan data penerima bansos dilakukan sebagai bagian dari proses transisi menuju penggunaan DTSEN yang lebih akurat dan transparan.

Agus menegaskan, data penerima bantuan bersifat dinamis karena berbagai faktor seperti kematian, kelahiran, atau perpindahan tempat tinggal. Setelah diperbarui, data tersebut diserahkan kembali ke Badan Pusat Statistik (BPS) untuk diverifikasi dan divalidasi sebelum digunakan sebagai dasar penyaluran bansos.

"Setelah dari BPS, kemudian dikembalikan ke Kemensos. Di situlah Kemensos melakukan penyaluran berdasarkan data yang sudah diverifikasi dan divalidasi," ucapnya.

Agus menjelaskan, penyusutan jumlah penerima bansos hingga jutaan orang merupakan hasil dari perbaikan kesalahan data (inclusion dan exclusion error).

"Inclusion error itu yang mestinya tidak dapat tapi malah dapat. Exclusion error itu yang mestinya dapat tapi tidak masuk. Nah, yang inclusion kita keluarkan, lalu kita ganti dengan KPM baru yang memang berhak menerima," katanya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut