Harga Komoditas Pangan Naik, Puan Minta Anggota DPR Pantau Distribusi dari Petani ke Konsumen
JAKARTA, iNews.id - Ketua DPR Puan Maharani menyebut akan terus melakukan pengawasan melalui Komisi IV DPR terhadap kenaikan harga komoditas pangan. Di masa reses, anggota DPR diimbau turun ke pasar-pasar tradisional di dapilnya masing-masing.
“Anggota dewan juga harus mengecek di tingkat petani untuk mengetahui permasalahan yang ada dan membantu mencarikan solusi. Termasuk mematau rantai distribusi dari petani sampai ke konsumen,” ujar Puan di Jakarta, Selasa (12/7/2022).
Di samping itu, DPR mendorong pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan berbahan baku komoditas impor seperti kedelai dan gandum. Bahan pokok seperti mi dan tahu tempe berpotensi mengalami lonjakan harga karena adanya konflik Rusia dan Ukraina.
“Kelangkaan pangan maupun kenaikan harga pangan akan memperberat beban hidup masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah di tengah upaya pemulihan dampak pandemi Covid-19,” katanya.
Dia juga meminta pemerintah melakukan intervensi terhadap harga komoditas pangan yang terus naik sejak jelang Hari Raya Idul Adha. Harga komoditas pangan yang belum stabil cukup memberatkan masyarakat.
“Kami mendorong pemerintah untuk segera menstabilkan harga kebutuhan pokok. Tata kelola komoditas pangan harus diperbaiki untuk mengatasi harga-harga yang terus meroket, khususnya harga cabai dan bawang merah,” ungkap Puan.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) terbaru, harga cabai rawit merah di pasar tradisional di Indonesia mencapai Rp 102.000/kg. Bahkan di Jakarta, harga cabai rawit merah hari ini menembus Rp160.000/kg.
Tak hanya cabai, harga bawang merah juga masih mengalami kenaikan menjadi Rp80.000/kg dari sebelumnya Rp40.000/kg dan harga daging ayam ras terus meningkat mencapai Rp39.350/kg atau lebih dari Rp50.000 per ekornya. Puan mengatakan harus ada upaya konkrit dari pemerintah menjaga stabilitas harga pangan usai Idul Adha.
“Dalam mengatasi persoalan ini, dibutuhkan juga koordinasi yang lebih intensif antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan terkait sistem logistik bahan pangan,” sebut Puan.
Mantan Menko PMK itu pun menilai operasi pasar perlu digalakkan mencegah adanya praktik-praktik nakal yang memanfaatkan keadaan. Puan menyebut, tingginya berbagai komoditas pangan dapat menyebabkan inflasi yang akan berdampak terhadap perekonomian nasional.
“Pemerintah selama ini hanya berfokus pada minyak goreng, namun komoditas pangan lainnya tidak mendapat perhatian. Padahal, kenaikan cabai dan bawang sudah terjadi cukup lama,” tegasnya.
Editor: Faieq Hidayat