Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PWI Luncurkan 4 Penghargaan Bergengsi Sambut Hari Pers Nasional 2026, Ini Daftarnya
Advertisement . Scroll to see content

Hari Pers Nasional 2022, Menkominfo Minta Media Adaptasi Teknologi Digital

Rabu, 09 Februari 2022 - 09:54:00 WIB
Hari Pers Nasional 2022, Menkominfo Minta Media Adaptasi Teknologi Digital
Menkominfo Johnny G Plate. (Foto Kemenkominfo).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menkominfo Johnny G Plate menyebut kemajuan teknologi berupa big data, artificial intelligence, dan metaverse mampu memperkaya kebutuhan data serta analisis untuk produksi dan distribusi konten industri media. Menurut dia, kemajuan dan disrupsi teknologi terus memengaruhi proses bisnis industri media konvensional dan media mainstream Indonesia.

"Orientasi industri media yang baik akan tercermin dari jurnalisme yang berkualitas berbasiskan data, analisis dan pendekatan teoritis yang memadai," tutur Johnny dalam keterangannya dikutip, Rabu (9/2/2022). 

Dia mengatakan, dunia terus didorong untuk melakukan transformasi digital di tengah berbagai keterbatasan akibat pandemi Covid-19. Hal itu juga penting dilakukan insan pers agar bisa menemukan model bisnis baru media.

“Perubahan besar yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi digital menjadi orientasi, sekaligus solusi yang dapat menembus keterbatasan, memperluas perspektif dan jangkauan. Sekaligus mempercepat proses di berbagai lini kehidupan, tentunya termasuk di industri media,” jelasnya.

Menteri Johnny pun mengutip laporan The New York Times yang menyatakan bahwa hampir sepertiga konten diterbitkan jurnalis Bloomberg News dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan atau robot reporter. Hasil kerja itu memudahkan jurnalis berfokus pada konten yang berdasarkan riset serta data humanisme yang kuat.

"Selain itu, The Huffington Post, juga telah memanfaatkan big data sejak tahun 2014 yang lalu untuk mengoptimalisasi konten, mengautentikasi komentar, memastikan efektivitas iklan, mengatur penempatan iklan hingga membuat personalisasi pasif,” jelasnya.

Dengan demikian, artikel itu akan lebih optimal dibaca lebih banyak khalayak dalam waktu yang relatif lebih singkat.

"Ini studi dari Reuters Institute. Salah satu praktik sederhananya, big data digunakan untuk menentukan timing paling tepat untuk menerbitkan satu artikel maupun platform apa yang paling sesuai untuk digunakan dalam menyebarkan artikel tersebut,” ucapnya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut