JAKARTA, iNews.id - Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) akan meeringati Hari Lahir (Harlah) ke-69 pada 24 Februari 2023. Memeringati harlah tersebut, Pimpinan Pusat (PP) IPNU mengusung tema 'Pelajar Merawat Peradaban'.
"Pada harlah ke-69, atas pertimbangan semakin berkembangnya zaman dan peradaban, bila NU (Nahdlatul Ulama) menginginkan membangun peradaban, maka kami sebagai pelajar siap untuk merawat peradaban itu," kata Ketua Umum PP IPNU M Agil Nuruzzaman, Selasa (22/2/2023).
Profil Gabriele Nunziati, Jurnalis Italia yang Dipecat karena Tanya Tanggung Jawab Israel di Gaza
Menurut Agil, perkembangan saat ini, termasuk peradaban sangat dipengaruhi oleh teknologi. Dia pun menyampaikan bahwa pelajar harus mampu merawat peradaban, dalam hal ini pemikiran ke-Islaman yang selama ini dianut oleh NU yakni, Islam yang damai, Islam yang adaptif, artinya mampu mengadopsi budaya-budaya lokal yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Islam.
Agil menegaskan, IPNU siap menjadi wadah dan lokomotif yang merawat peradaban NU. IPNU adalah tangga awal untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang bermoral, beretika dan inklusif bernafaskan Islam Rahmatan lil Alamin.
Lantik Pengurus IPNU-IPPNU, Gus Yahya Minta Wujudkan Kerja Nyata
"Sebagai penerus NU di tengah perkembangan zaman, kami siap melahirkan generasi penerus yang menjadi KOL (Key Opinion Leaders). IPNU Siap melahir Generasi yang beradab, bermoral di tengah arus perubahan," paparnya.
Agil mengaku miris mengetahui banyaknya pelajar yang melakukan tawuran, terjerat narkoba dan vandalisme. Menurutnya, aksi itu harus dijawab dengan wadah yang menampung minat dan bakat. Ia menyinggung jika bakat mereka disalurkan dengan baik, maka kecil kemungkinan terjadi penyimpangan.
Buka Konferwil Jateng, Ganjar Ajak IPNU-IPPNU Siapkan Pemimpin Masa Depan
"Kami siap menjadi wadah minat dan bakat mereka. Momen Harlah ini kita mengadakan lomba minat bakat, bagi yang suka nulis kita ada lomba esai, bagi yang suka game kita ada lomba e-sport," paparnya.
Agil menyinggung dunia sedang menghadapi era disrupsi. Maka dari itu, bekal skill dan soft skill harus dipupuk sedini mengkin untuk menghadapi perubahan masif itu melalui pengembangan minat dan bakat.
"Bila pelajar memiliki minat menjadi seleb tiktok, seleb Instagram, YouTuber dan sebagainya maka kami akan dorong untuk bisa mengikuti ekstrakulikuler yang menunjang, seperti terlibat dalam desain grafis, kreator video dan sebagainya,” paparnya.
Agil menegaskan, saat ini dibutuhkan konten media sosial yang bermoral dan sesuai usia pelajar. Mereka yang berniat untuk mengembangkan minat dan bakat juga tidak melepaskan tanggunjawabnya sebagai pelajar. Dengan demikian, langkah ini dapat mendukung kebijakan merdeka belajar.
"Kami dorong rekan-rekan dapat mengembangkan minat dan bakat, tapi juga berprestasi di dunia akademik," ucapnya.
Editor: Kastolani Marzuki
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku