Harvard MUN 2018 di Boston, SMA Labschool Jakarta Wakili Asia Tenggara
JAKARTA, iNews.id - Konferensi internasional dengan format simulasi sidang PBB tingkat SMA atau lebih dikenal Model United Nations (MUN) tingkat dunia kembali digelar. Simulasi sidang PBB yang diselenggarakan oleh Universitas Harvard ini, dilaksanakan di Hotel Sheraton dan Hotel Marriott, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, 25-28 Januari 2018.
Harvard MUN 2018 merupakan konferensi ke-65. Sebagai konferensi model simulasi sidang PBB yang tertua dan paling bergengsi di dunia, tidak mengherankan jika jumlah peserta mencapai 3.300 siswa yang berasal dari 46 negara.
Indonesia menjadi salah satu dari 46 negara yang berpartisipasi dalam konferensi internasional akbar tersebut. SMA Labschool Jakarta menjadi satu-satunya sekolah yang mewakili Indonesia dan kawasan Asia Tenggara dalam ajang HMUN 2018.
“Tahun ini adalah kali keempat bagi Labschool Jakarta sebagai perwakilan satu-satunya dari Indonesia dan Asia Tenggara dalam Harvard MUN,” ujar Kepala SMA Labschool Jakarta Suparno Sastro dalam keterangan tertulis yang diterima iNews.id di Jakarta, Minggu (28/1/2018).
Suparno Sastro yang ikut mendampingi siswanya mengatakan, Indonesia berhadapan langsung dengan negara lain, seperti India, China, Turki, Jepang, Bangladesh, Pakistan, Belanda, dan tuan rumah Amerika Serikat.
Para delegasi dari SMA Labschool Jakarta yang lolos seleksi dan diterima panitia berjumlah 24 siswa dan didampingi oleh tiga guru pendamping, yakni Satriwan Salim, Suparno Sastro, dan Rinawati Sudarman.
Sebanyak 24 siswa SMA Labschool Jakarta ini, bersidang sesuai dengan komisi-komisi, seperti WHO, Social Humanitarian and Cultural Committee, Disarmament and International Committee, UNHCR, dan UNHRC. Tiap-tiap komisi menyelesaikan persoalan dengan satu topik permasalahan, yang sudah ditentukan oleh panitia sebelumnya.
Harvard MUN tiap tahun dilaksanakan sekitar Januari atau Februari, bertepatan dengan musim dingin di Pantai Timur Amerika Serikat. Suhu dingin sekitar minus tujuh derajat Celsius, rupanya tidak mengurangi semangat pelajar seluruh dunia untuk menghadiri simulasi persidangan para diplomat ini.
Sebagai kampus paling prestisius, penyelenggaraan Harvard MUN menjadi salah satu program kelas dunia yang didambakan oleh pelajar dari berbagai negara. Ada empat faktor yang menyebabkan Harvard MUN menarik bagi pelajar dunia.
Pertama, Harvard MUN diselenggarakan oleh salah satu universitas paling bergengsi dan berkualitas di dunia, yakni Universitas Harvard. Kedua, Harvard MUN adalah model simulasi sidang PBB pertama atau paling tertua di dunia.
Ketiga, Harvard MUN menjadi ajang bertemunya para pelajar terpilih tingkat dunia untuk mendiskusikan, memperdebatkan, bersidang, berdiplomasi, bernegosiasi, serta membuat resolusi tentang berbagai isu dan persoalan global.
Tidak kalah penting, ajang Harvard MUN menjadi semacam perjumpaan budaya dari pelajar dunia yang berasal dari beragam negara, bangsa, adat-istiadat, budaya, dan bahasa. Hal ini menjadi pembelajaran multikulturalisme dan toleransi secara langsung yang sangat efektif.
Keempat, simulasi ini bertujuan melatih dan membangun kemampuan berdiplomasi, bersidang, berdebat, membuat resolusi, teknik lobi, kepercayaan diri, dan kesadaran para pelajar akan persoalan dunia yang tengah terjadi. Kemudian para siswa belajar mencari solusi bersama dalam konteks hubungan internasional.
Editor: Tuty Ocktaviany