Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Partai Perindo Salurkan Bantuan ke Korban Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
Advertisement . Scroll to see content

Hary Tanoesoedibjo: Pastikan Manfaat Industri 4.0 untuk Rakyat Kecil

Selasa, 09 April 2019 - 08:11:00 WIB
Hary Tanoesoedibjo: Pastikan Manfaat Industri 4.0 untuk Rakyat Kecil
Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo saat hadir dalam acara bazar murah Partai Perindo, di Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2019). (Foto: SINDOnews/Nila Kusuma)
Advertisement . Scroll to see content

KARAWANG, iNews.id - Ribuan massa tumpah ruah di kampanye Partai Perindo di Karawang, Jawa Barat (Jabar). Masyarakat, simpatisan dan kader Perindo yang datang memberikan dukungan serta untuk bertemu langsung dengan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.

Sejak kedatangannya di lokasi, pria yang akrab disapa HT itu melewati lautan massa yang menyambutnya. Saat HT di tengah massa, terdengar seruan: Perindo! Sembilan! Perindo! Menang!

HT mengatakan, Partai Perindo bukan hanya sekadar partai politik, tapi merupakan wadah bagi anak bangsa untuk berjuang bersama membangun Indonesia sejahtera. Dia menekankan perjuangan Perindo spesifik membangun masyarakat kecil.

"Konteks membangun itu bagaimana masyarakat yang dibangun itu bisa lebih sejahtera. Penghasilannya bisa lebih baik," ungkapnya di sela-sela Bazar Murah Perindo di Desa Lemahmukti, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2019).

Di Kota industri terbesar di Indonesia itu, HT menjelaskan, era industri 4.0 harus dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. "Kemajuan industri 4.0 harus dipastikan manfaatnya untuk masyarakat Indonesia," kata HT.

HT memaparkan, regulasi harus mengatur bisnis online agar tidak menggerus ritel, pedagang kecil dan UMKM. Mulai dari badan hukumnya, transaksi, hingga produk yang dijual harus ada aturannya.

HT mengatakan pertama, online harus dipastikan berbadan hukum lokal, bukan asing. Selain menyelamatkan devisa, bisa menambah pemasukan pajak untuk negara.

"Tidak bisa dari luar negeri jualan ke sini, di sini beli. Devisa kita habis, karena harus transfer Dolar ke luar negeri, dan mereka tidak bayar pajak. Jadi, kita rugi," ungkap pria asal Surabaya, Jawa Timur itu.

Kedua, yang harus dipastikan adalah transaksinya. "Semua transaksi harus lewat dalam negeri, sehingga mereka bayar pajak ke Indonesia, ada penghasilan buat negara," katanya.

Ketiga, memastikan online tidak mematikan pedagang kecil. Mereka harus diberi kesempatan untuk berkembang dengan memberi ruang khusus bagi mereka untuk go online.

"Berikan kesempatan kepada pedagang kecil meng-upload barang-barangnya supaya bisa dijual di situ. Jadi, win-win, mereka tidak boleh menghantam pedagang kecil," tutur HT.

Pria yang saat ini dipercaya dua periode memimpin Federasi Futsal Indonesia menambahkan, agar produk lokal atau UMKM bisa bersaing, harus ada bea masuk yang dikenakan untuk barang-barang luar negeri yang dijual online.

"Barang luar negeri yang dijual online di Indonesia harus dikenai bea masuk, berapa pun harganya. Kalau enggak, yang kecil-kecil di sini tidak bisa bersaing," terang HT.

HT mengungkapkan, pengaturan semua itu harus dilakukan secepatnya, karena sudah banyak yang menjadi korban. Mulai dari yang merumahkan karyawannya sedikit demi sedikit hingga akhirnya tidak sanggup lagi bertahan bahkan sekelas ritel besar.

"Sekarang sudah banyak yang mulai gulung tikar, mengurangi usahanya, mengurangi karyawannya yang home industry. Kalau dibiarkan begini terus, ya mereka pasti akan jebol," tutur HT.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut