Heboh Isu Data 279 Juta Penduduk Indonesia Bocor, Komisi IX DPR Bakal Panggil BPJS Kesehatan
JAKARTA, iNews.id - Komisi IX DPR langsung mengambil tindakan untuk menindaklanjuti isu bocornya data 279 penduduk Indonesia dan diperjualbelikan di dunia maya. Langkah terdekat yaitu memanggil direksi BPJS Kesehatan sebagai upaya klarifikasi.
Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengaku terkejut setelah mendengar isu tersebut. Menurut dia, sudah seharusnya lembaga-lembaga negara termasuk BPJS Kesehatan bisa menjaga kerahasiaan data penduduk itu.
"Kenapa? Karena setahu kami BPJS dalam paparan komisi IX sejak beberapa tahun terakhir mengatakan bahwa sistem komputerisasi yang mereka miliki itu adalah sistem komputerisasi yang sangat aman. Sehingga data yang ada di dalam itu mestinya terpelihara dengan benar tidak bocor keluar," kata Saleh di Jakarta Selatan, Jumat (21/5/2021).
Dalam rangka meluruskan informasi tersebut, kata dia, Komisi IX akan mengusulkan bagaimana agar BPJS kesehatan memberikan keterangan secara khusus pada komisi IX terkait dengan kebocoran ini.
"Sudah ada penjadwalannya. Jadi di jadwal rapat kita dengan mitra kerja pekan ini sudah ada. Kita sudah panggil mereka untuk menjelaskan dan saya kira itu isu serius di komisi IX," ujarnya.
Menurut Saleh, dalam rapat tersebut Komisi IX akan fokus kepada sejumlah hal. Mulai dari klarifikasi dari pihak BPJS Kesehatan hingga dampak pelayanan apabila isu tersebut benar adanya.
"Kenapa ini penting ditanya? Karena data peserta BPJS itu kan sudah hampir 210 juta warga negara kita yang terdaftar disitu. Kalau semuanya bocor datanya ke orang kan bahaya. Jadi karena itu kami lihat bagaimana dampaknya keseriusan terkait itu," tuturnya.
Sementara itu BPJS Kesehatan telah memberikan pernyataan resmi menanggapi kabar kebocoran data penduduk Indonesia yang diduga bermula dari BUMN tersebut. Berikut empat poin pernyataan BPJS Kesehatan:
1. Dalam informasi yang beredar, disebutkan bahwa ada 279 juta data peserta yang terindikasi bocor. Sementara, sampai dengan Mei 2021, jumlah peserta BPJS Kesehatan adalah 222,4 juta jiwa.
2. Saat ini kami sedang melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan. Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya.
3. Perlu kami tegaskan bahwa BPJS Kesehatan konsisten memastikan keamanan data peserta BPJS Kesehatan dilindungi sebaik-baiknya. Dengan big data kompleks yang tersimpan di server kami, kami memiliki sistem pengamanan data yang ketat dan berlapis sebagai upaya menjamin kerahasiaan data tersebut, termasuk di dalamnya data peserta JKN-KIS.
4. Di samping itu, secara rutin kami juga melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan perlindungan data yang lebih maksimal.
Editor: Rizal Bomantama