Heboh Kapal Induk AS USS Nimitz Melintas di Perairan RI, Ini Penjelasan TNI AL
JAKARTA, iNews.id - Pergerakan Kapal Induk Amerika Serikat (AS) USS Nimitz di Selat Malaka sempat menjadi perbincangan. Narasi yang beredar kapal tersebut bergerak menuju Timur Tengah di tengah perang Israel-Iran yang kian memanas.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama Tunggul menjelaskan, status Selat Malaka merupakan strait used for international navigation atau selat yang digunakan untuk pelayaran internasional.
"Artinya, Selat Malaka memiliki status sebagai perairan yang digunakan untuk pelayaran internasional," ucap Tunggul dalam keterangan tertulis, Jumat (20/6/2025).
Menurutnya, USS Nimitz terpantau terakhir mengaktifkan AIS pada posisi TSS, tepatnya Utara Belawan 3 hari yang lalu atau pada 17 Juni 2025.
"Sehingga berlaku hak lintas damai sesuai dengan Unclos 82 dan history track USS Nimitz terpantau mulai dari Laut Natuna Utara," tuturnya.
Meski begitu, dia memastikan pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap seluruh kapal yang melintas di Selat Malaka.
"TNI AL terus melaksanakan pemantauan baik menggunakan sistem surveillance maupun unsur-unsur patroli terhadap seluruh kapal yang melintas di Perairan Selat Malaka," ucapnya.
Sebelumnya, viral di media sosial, kapal induk milik Amerika Serikat meninggalkan laut Aceh. Kapal itu diduga hendak menuju Teluk Persia di tengah memanasnya hubungan Iran dengan Israel.
Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Rieke Diah Pitaloka mengomentari kabar viral tersebut. Rieke mengaitkan dengan polemik empat pulau Aceh yang sempat menghangat beberapa waktu lalu.
Rieke menegaskan, masalah pulau bukan hanya soal pariwisata saja, tetapi juga soal kedaulatan dan keamanan.
"Semoga sekarang paham, soal 4 pulau di Aceh dan pulau-pulau kecil lainnya di gugus perairan Indonesia adalah soal kedaulatan, pertahanan dan keamanan," kata Rieke dalam akun Instagram @riekediahp, Jumat (20/6/2025).
Melansir Sputnik, kapal induk AS USS Nimitz diketahui mematikan transponder dan berhenti mengirimkan data tentang lokasinya, menurut data pelacak kapal Marine Vessel Traffic.
Menurut koordinat terbaru, kapal tersebut berada di perairan antara Malaysia dan Indonesia, mengikuti jalur 313 derajat dengan kecepatan 19 knot. Sinyal terakhir dari kapal tersebut terekam pada 17 Juni pukul 02.03 GMT.
Tujuan kapal induk tersebut tidak disebutkan dalam sistem Marine Vessel Traffic, tetapi dilihat dari arah pergerakannya, kelompok penyerang kapal induk Nimitz mungkin tengah menuju Teluk Persia.
Editor: Aditya Pratama