Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Apa Saja Data Pribadi Indonesia yang Ditransfer ke Amerika?
Advertisement . Scroll to see content

Heboh Kebocoran Data 4,6 Juta Warga Jabar Dijual di Situs Gelap, Pemprov Jabar Bantah!

Senin, 28 Juli 2025 - 13:31:00 WIB
Heboh Kebocoran Data 4,6 Juta Warga Jabar Dijual di Situs Gelap, Pemprov Jabar Bantah!
Ilustrasi Pemprov Jabar membantah isu kebocoran data 4,6 juta warga yang dijual di dark web. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

BANDUNG, iNews.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan tidak terjadi kebocoran data pribadi warga Jabar seperti yang diklaim akun anonim di media sosial X. Isu itu mencuat setelah akun @DigitalGhostt mengunggah klaim menjual database 4,6 juta data pribadi warga Jawa Barat di forum gelap (darkforum).

Namun, Pemprov Jabar menyatakan informasi tersebut tidak sesuai dengan fakta yang ditemukan dalam proses validasi resmi.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar Adi Komar memastikan klaim yang disebar hacker di media sosial X tidak benar.

“Berdasarkan hasil penelusuran dan validasi yang telah kami lakukan, kami memastikan klaim kebocoran data yang dikelola Pemprov Jabar itu tidak benar,” ujar Adi, Senin (28/7/2025).

Adi menyebut pihaknya terus memperkuat sistem keamanan informasi. Strategi ini dilakukan untuk menghadapi ancaman digital, termasuk hoaks peretasan.

Akun @DigitalGhostt dikenal sebagai pelaku aktif jual beli data di dark web. Dia mengklaim memiliki database yang berisi nama lengkap, alamat, NIK, email dan pekerjaan warga Jabar.

Unggahan itu muncul di platform X pada Rabu, 10 Juli 2025 pukul 16.33 WIB. Disebutkan data tersebut berasal dari sistem milik Pemprov Jabar.

Tudingan itu membuat publik heboh karena mencakup sekitar 9 persen populasi Jabar. Namun, hingga kini belum ada bukti valid atas klaim tersebut.

Kadiskominfo Jabar meminta publik tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya.

“Kami mengajak masyarakat untuk menyikapi informasi di media sosial secara bijak, dan jika terdapat hal yang meragukan, segera konfirmasi kepada instansi yang berwenang,” katanya.

Pemprov menegaskan komitmen menjaga keamanan data melalui penguatan teknologi, edukasi aparatur dan kerja sama lintas instansi.

“Kami terus memperkuat sistem keamanan informasi agar mampu merespons berbagai potensi ancaman digital, termasuk isu-isu yang belum tentu memiliki dasar valid seperti yang beredar saat ini,” ucapnya.

Sementara Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan langsung memerintahkan Diskominfo Jabar untuk bergerak cepat dan koordinasi dengan pihak kepolisian.

“Saya baru tahu tadi malam (Sabtu), dan langsung instruksikan Diskominfo Jabar untuk segera berkoordinasi dengan Cyber Crime (Dirressiber) Polda Jabar. Jangan sampai masalah ini dibiarkan atau semakin meluas hingga merugikan lebih banyak masyarakat,” ujarnya pada Minggu (27/7/2025).

Erwan menfatakan, dugaan sementara jumlah data yang bocor mencapai 4,6 juta. Namun dia menekankan bahwa belum ada kejelasan bentuk kebocoran tersebut.

“Saya juga belum tahu persis bentuk kebocorannya seperti apa. Karena itu, saya tunggu laporan lengkap dari Diskominfo hari Senin. Kita harus bergerak cepat,” ucapnya.

Editor: Donald Karouw

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut