Hidayat: Jokowi Tak Berani Ungkap Data Tanah Milik Para Pendukungnya
JAKARTA, iNews.id – Wakil Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo–Sandi, Hidayat Nur Wahid, mengaku bingung atas pernyataan capres 01 Joko Widodo (Jokowi) di acara debat kandidat Pilpres 2019 tahap kedua, akhir pekan lalu. Ketika itu, Jokowi menyinggung ratusan ribu hektare lahan yang dikelola capres 02 Prabowo Subianto di Aceh dan Kalimantan.
Hidayat mengatakan, ratusan ribu hektare lahan itu berstatus hak guna usaha (HGU) dan diperoleh Prabowo sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku di Indonesia. Di samping itu, dia mengaku bingung mengapa kepemilikan HGU tersebut tidak pernah dipermasalahkan selama empat tahun masa pemerintahan Jokowi sejak 2014.
“Kalau (lahan) itu bermasalah, kenapa dari dulu enggak dianggap bermasalah? Kenapa dijadikan masalah ketika dalam perdebatan (debat capres)?” kata Hidayat di Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun menyayangkan pernyataan Jokowi tersebut lantaran dianggap menyerang sisi personal Prabowo. Dia juga meyakini, Jokowi akan tak berani membuka data terkait lahan-lahan yang dimiliki atau dikuasai para pendukungnya. Apalagi, banyak pendukung yang berada di lingkaran terdekat mantan wali kota Solo itu yang punya lahan lebih luas dari Prabowo.
“Dan itu pun menimbulkan permasalahan baru terkait dengan serangan terhadap pribadi. Selain itu beliau (Jokowi) tidak berani membuka tanah-tanah yang berlipat kali lebih banyak yang dimiliki kroni-kroninya,” ujar Hidayat.
Pada debat kandidat Pilpres 2019 putara kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019) malam, Jokowi menyebut Prabowo memiliki lahan seluas 220.000 hektare di Kalimantan Timur dan 120.000 hektare di Aceh Tengah. Jokowi menyebut pembagian lahan itu tidak terjadi di masa pemerintahannya sebagai presiden. Namun, tuduhan Jokowi itu segera diluruskan oleh Prabowo.
Prabowo menyatakan, lahan yang disinggung Jokowi itu berstatus HGU, bukan miliknya pribadi. Prabowo pun menegaska, dia siap menyerahkan semua lahan tersebut jika negara hendak mengambilnya kembali.
“Tadi disinggung tentang tanah yang saya kuasai ratusan ribu hektare di beberapa tempat. Itu benar, tapi itu adalah HGU. Itu adalah milik negara. Jadi, setiap saat negara bisa ambil kembali, dan kalau untuk negara saya rela mengembalikan itu semua. Tapi, daripada jatuh ke orang asing, lebih baik saya yang kelola karena saya nasionalis dan patriot,” ungkap Prabowo, malam itu.
Editor: Ahmad Islamy Jamil