Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Zulfa Mustofa Tak Hadiri Undangan Pleno PBNU Gus Yahya, Gelar Konsolidasi Pengurus
Advertisement . Scroll to see content

Hina Rais Aam PBNU, Akun YouTube Ini Diultimatum Minta Maaf

Minggu, 02 Juni 2024 - 09:53:00 WIB
Hina Rais Aam PBNU, Akun YouTube Ini Diultimatum Minta Maaf
GP Ansor mengultimatum akun YouTube yang menghina Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sebuah akun YouTube bernama Benteng Nusantara mengunggah video yang berisi hinaan dan fitnah terhadap Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Video tersebut menuduh Rais Aam PBNU merusak Nahdlatul Ulama dan Indonesia.

Menanggapi hal ini, Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) melalui LBH GP Ansor mengambil langkah tegas. Ketua LBH GP Ansor, Dendy Zuhairil Finsa, meminta pemilik akun Benteng Nusantara untuk segera meminta maaf dalam waktu 2x24 jam.

"Isinya fitnah. Kami meminta agar siapapun pemilik akun tersebut untuk segera meminta maaf," kata Dendy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/6/2024).

Jika permintaan maaf tidak dilakukan, GP Ansor mengancam akan menempuh jalur hukum.

"Ini adalah pimpinan tertinggi masyarakat NU. Kita harus menjaga marwahnya. Fitnah tersebut telah melukai organisasi dan warga NU. Kami tunggu dalam waktu 2x24 jam. Jika tidak segera dilakukan, kami akan mengambil jalur hukum," tuturnya.

Dendy juga menjelaskan bahwa Banser Ansor, sebagai pengawal ulama, sudah siap untuk melakukan tabayyun atau klarifikasi terkait kasus ini.

"Banser juga sudah siap. Tinggal menunggu instruksi dari Panglima Tertinggi Banser, Gus Addin (Ketum Banser)," ujarnya.

Dendy menegaskan bahwa perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa di NU. Namun, ketika perbedaan pendapat tersebut sudah bernada provokatif, menuding dan memfitnah, apalagi terhadap pimpinan tertinggi PBNU, maka hal tersebut sangat disayangkan.

"Sudah biasa di NU berdebat. Tapi yang ini memfitnah pucuk pimpinan tertinggi kami, memprovokasi warga NU. Sangat disayangkan dan seharusnya tidak perlu dilakukan," katanya.

Video berdurasi 10 menit 39 detik yang diunggah pada 1 Juni 2024 tersebut telah ditonton ratusan ribu orang.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut