Hindari Paham Radikalisme, Partai Perindo Harap Ada Penguatan Nasionalisme
JAKARTA, iNews.id - Ketua DPP Partai Perindo Bidang Pertahanan dan Keamanan Susaningtyas Kertopati menyebut paham dan gerakan radikalisme tak hanya berkaitan dengan satu agama semata. Menurut dia, paham tersebut bisa saja menggerogoti agama lain.
"Ketika kita berbicara radikalisme tidak bisa berbicara hanya dengan satu agama saja. Tetapi juga berbagai macam agama itu bisa saja menjadi radikal," ujar Susaningtyas dalam diskusi bersama MNC News, Kamis (27/1/2022).
Untuk menghindari hal itu, sambung perempuan yang biasa dipanggil Nuning itu, diharapkan adanya penguatan nasionalisme. Menururnya, target utama dari penguatan nasionalisme dapat ditujukan kepada generasi milenial maupun kaum perempuan.
"Nah untuk kita menghindarkan itu tentunya harus semakin ada penguatan nasionalisme kepada bangsa kita. Utamanya kaum milenial, karena itu yang paling banyak dan mudah untuk terpengaruh," katanya.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini peperangan tak hanya mengandalkan fisik semata, melainkan juga ada yang disebut perang asimetris. Nuning menjelaskan, perang asimetris kerap digunakan untuk menggaet masyarakat untuk menjadi radikal maupun esktremis.
"Itu mereka memiliki cara yang biasa disebut enabling environment (lingkungan yang mendukung). Itu adalah suatu upaya untuk membuat lingkungan mengikuti ajaran itu tanpa terpaksa dan orang-orang akan merasakan bahwa ini adalah sesuatu hal wajar, sesuatu hal yang memang pantas sebagai ajaran agama," ucapnya.
Dari penguatan nasionalisme tersebut, Nuning berharap generasi ke depan bisa tetap berpegangan kepada Pancasila, UUD 1945, serta Bhineka Tunggal Ika. Hal itu, ucapnya, amat krusial.
"Ini sangat krusial, karena memang kita ingin ke depan bahwa anak muda kita, penerus kita, masih setia pada Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika," tuturnya.
Editor: Reza Fajri