Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pengumuman! ASN Boleh WFA pada 29-31 Desember 2025
Advertisement . Scroll to see content

HT: Perlu Kolaborasi Pemerintah dan Swasta untuk Dorong Pertumbuhan

Selasa, 27 Maret 2018 - 12:29:00 WIB
HT: Perlu Kolaborasi Pemerintah dan Swasta untuk Dorong Pertumbuhan
Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo memberikan sambutan dalam acara The Power of Colloboration yang diselenggarakan KORAN SINDO dan Sindonews.com di Jakarta, Selasa (27/3/2018). (Foto: iNews.id/Annisa Ramadhani Siregar).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Kondisi ekonomi makro Indonesia saat ini lumayan baik dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen dibandingkan tahun lalu. Kendati demikian, masih banyak hal yang belum maksimal, khususnya di daerah-daerah.

Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengungkapkan, di dunia bisnis perlambatan ekonomi masih terasa. Salah satu indikatornya pada belanja iklan. Menurut HT, belanja iklan biasanya merupakan leading indicated (indikasi yang mendahului) kondisi ekonomi ke depan.

”Karena kalau iklan mengalami perlambatan, artinya perusahaan-perusahaan terkait dengan konsumen yang bersinggungan dengan masyarakat luas itu produksinya sudah mulai turun. Ini karena permintaannya juga tentunya turun, daya beli masyarakat juga turun" kata Hary Tanoesoedibjo saat memberikan sambutan di acara "The Power of Collaboration", Hotel The Westin, Kuningan, Jakarta, Selasa (27/3/2018).

”The Power of Collaboration” adalah forum sinergi pemerintah, swasta dan BUMN dalam membangun bangsa yang diselenggarakan KORAN SINDO dan Sindonews.com. Hadir dalam acara ini perwakilan pemerintah, kalangan bisnis (BUMN) dan kepala daerah. Sinergi dan kolaborasi tersebut diharapkan mampu secara cepat dan tepat menjawab tantangan dan problematika zaman yang kian kompleks.

HT menjelaskan, perlambatan karena penopang ekonomi dalam memberikan kontibusi positif dan produktif di Indonesia tidak banyak. Artinya, jumlah kelompok menengah ke atas relatif tidak banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 260 juta jiwa.

"Dan mayoritas masyarakat kita yang menengah ke bawah ini praktis kontribusinya tidak signifikan dalam pembangunan ekonomi pada saat ini. Jadi bergeraknya sedikit," kata dia.

Untuk itu, menurut HT, kondisi ini menjadi tantangan bagi Indonesia kedepan, yakni bagaimana bisa membangun masyarakat kelas menengah ke bawah agar naik kelas dan menjadi lebih produktif. "Paling tidak, mereka bisa membiayai diri mereka sendiri. Apalagi kalau mereka tumbuh, mereka bisa menciptakan lapangan kerja. Dan kalau mereka berhasil, mereka bisa menjadi pembayar pajak baru," katanya.

HT melanjutkan, untuk menjawab tantangan itu diperlukan kolaborasi yang baik antara pihak swasta, pemerintah, dan BUMN untuk menopang pertumbuhan perekonomian bangsa. "Karena pemerintah yang menciptakan regulasi. Indonesia hanya bisa maju lebih cepat lagi kalau misalnya diterapkan regulasi yang tepat sasaran," ujarnya.

HT mengimbau agar semua pihak bergandengan tangan, baik pemerintah sebagai pihak regulator maupun swasta sebagai investor. "Jadi saya rasa hal ini yang perlu kita kembangkan bagaimana ke depan pemerintah dan tentunya dengan seluruh unsur di dalamnya bisa bersatu padu memberikan kontribusi sesuai kapasitas masing-masing," tutur HT.

Acara "The Power of Collaboration" mengusung tiga misi utama yaitu pertama, peluncuran new look design KORAN SINDO 2018 yang dibarengi peluncuran seragam serta pengalaman baru menggunakan SINDO Power Card yang multimanfaat.

Kedua, memberikan apresiasi kepada 19 kepala daerah peserta Indonesia Visionary Leader (IVL). Sebanyak 19 kepala daerah ini dinilai berani menerima tantangan, sehingga mereka merupakan sosok yang pantas mewarnai bangsa ini dengan kinerja dan prestasi.

Ketiga, menggelar round table discussion (RDT) bertajuk sinergi pemerintah BUMN dan Swasta membangun negeri. RTD rencananya dihadiri pembicara kunci seperti Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, serta pimpinan perusahaan BUMN maupun swasta.

Turut hadir dalam acara ini Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wali Kota Bandung yang juga calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut