Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nyalakan Lilin, Mahasiswa Unila Tuntut Keadilan untuk Pratama yang Tewas saat Diksar
Advertisement . Scroll to see content

Ibu Pratama Mahasiswa Unila yang Tewas usai Diksar Ungkap Anaknya sempat Diancam

Selasa, 03 Juni 2025 - 22:08:00 WIB
Ibu Pratama Mahasiswa Unila yang Tewas usai Diksar Ungkap Anaknya sempat Diancam
Mahasiswa Unila tewas usai mengikuti diksar diduga mengalami tindak kekerasan. (Foto: iNews)
Advertisement . Scroll to see content

LAMPUNG, iNews.id – Wirna Wani (40) ibunda Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa Universitas Lampung yang tewas usai mengikuti Diksar Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan mengungkap kondisi terakhir anaknya. Wirna menuturkan, usai pulang dari diksar kondisi almarhum Pratama sangat memprihatinkan.

"Dia bilang kelaperan, dia minta cari mi ayam. Terus kita pulang, sampe rumah dia taruh tasnya belum, dimakan mi ayamnya dia duduk terus pingsan," ujarnya di Mapolda Lampung, Selasa (3/6/2025).

Keluarga mahasiswa Unila yang tewas diduga dianiaya saat diksar lapor ke Polda Lampung. (Foto: iNews)
Keluarga mahasiswa Unila yang tewas diduga dianiaya saat diksar lapor ke Polda Lampung. (Foto: iNews)

Wirna mengatakan, peristiwa itu berawal ketika anaknya Pratama Wijaya Kusuma meminta dijemput pada Kamis (14/11/2024) sekitar pukul 22.00 WIB. 

Melihat anaknya pingsan, Wirna menangis histeris meminta pertolongan. Dia mengaku hanya tinggal bertiga, sementara sang suami bekerja di Jakarta. 

"Saya lap luka-lukanya banyak banget ditangannya, sempat aku foto dia pingsan bingung mau diapain ini, saya peluk saya elap jam 03.00 WIB itu, saya bilang nak bangun nak," ucapnya. 

Dia menuturkan, almarhum anaknya bercerita saat diksar tidak bisa sholat karena sakit.

"Setelah itu saya ajak berobat di klinik, saya ajak ke rumah sakit nggak mau. Katanya nanti ketahuan, katanya saya diancam mama, kita pulang aja," ungkapnya.

Terkait siapa yang mengancam Pratama, Wirna mengaku tidak mengetahui. 

Wirna menuturkan, pada bulan puasa tepatnya 17 Maret 2025, anaknya sempat dirawat di Rumah Sakit Bintang Amin karena sering merasa kram di bagian tangan dan pincang saat berjalan.

"Dokternya kaget, bilang kenapa dibiarin anak kamu ini sudah kena syarafnya,” ucapnya.

Dokter syaraf merujuk korban untuk dilakukan scanning. Hasilnya, terdapat gumpalan darah dan cairan yang tidak mengalir dengan lancar, sehingga menyebabkan tangan korban kerap mengalami kram. 

Wirna menuturkan, almarhum anaknya sempat bercerita bahwa dada, perutnya ditendang dan diinjak, hingga kuku kakinya copot. Namun, putranya tersebut tetap tidak menyebutkan siapa pelakunya. 

Wirna berharap, pihak kepolisian dapat mengusut tuntas dugaan kekerasan yang menewaskan putra kesayangannya tersebut.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut