Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : CKG Siswa Dhammasekha, Dirjen Bimas Buddha:  Wujud Nyata Pemerintah Ciptakan Generasi Berkualitas
Advertisement . Scroll to see content

IDAI: Program CKG Sekolah Harus Merata untuk Semua Anak

Jumat, 08 Agustus 2025 - 14:35:00 WIB
IDAI: Program CKG Sekolah Harus Merata untuk Semua Anak
Mendikdasmen Abdul Mu"ti saat meninjau kegiatan Kick off Cek kesehatan Gratis di SDN Cideng 02, Jakarta, Senin (4/8/2025). (Foto: Arif Julianto)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah sudah dimulai sejak 4 Agustus 2025. Lebih dari 53 juta anak ditargetkan akan merasakan manfaat dari program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu. 

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merespons program ini. Apa kata IDAI? 

Menurut Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia dr Hikari Ambara Sjakti, Sp.A, Subsp.Hema-Onk(K), program CKG Sekolah perlu diapresiasi. Namun, menjadi catatan penting di sini adalah program harus dipastikan menyasar seluruh anak Indonesia. 

"Program CKG Sekolah harus merata, baik untuk anak yang sekolah atau tidak bersekolah, baik di wilayah perkotaan atau daerah terpencil," kata dr Hikari dalam pernyataan resminya, Jumat (8/8/2025). 

"Mengingat masalah kesehatan yang sering terlewat justru banyak terjadi di wilayah dengan keterbatasan fasilitas kesehatan dan distribusi tenaga medis yang belum merata," tambahnya. 

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), ada lebih dari 4 juta anak-anak putus sekolah di Indonesia. Mereka, kata IDAI, harus juga mendapatkan manfaat dari program ini tanpa terkecuali. 

"IDAI juga mendorong agar hasil pemeriksaan diikuti dengan rujukan ke puskesmas atau rumah sakit, terutama bagi anak dari keluarga kurang mampu, sehingga saat terdeteksi, anak bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut meski orangtua tidak memiliki biaya atau akses," papar dr Hikari. 

Dokter Hikari menerangkan, melalui pemeriksaan kesehatan rutin pada anak usia sekolah, dapat dilakukan deteksi dini masalah kesehatan karena pemeriksaan berkala mampu mengidentifikasi gangguan seperti malnutrisi, anemia, gangguan penglihatan atau pendengaran, infeksi, atau penyakit kronis. 

Selain itu, program ini juga bermanfaat untuk memantau tumbuh kembang anak dan memastikan mereka mencapai milestone pertumbuhan fisik, kognitif, dan emosional sesuai usia, sambil memberikan edukasi kesehatan tentang gizi seimbang, kebersihan diri, dan pencegahan penyakit menular.

"Secara keseluruhan, data hasil pemeriksaan dapat menjadi acuan intervensi kesehatan berbasis bukti dan dasar kebijakan kesehatan nasional," kata dr Hikari. 

Poin penting lainnya yang menjadi catatan IDAI adalah kesiapan infrastruktur harus diperhatikan. Ya, masih banyak daerah yang mengalami keterbatasan alat pemeriksaan dasar (timbangan, stadiometer, atau alat ukur hemoglobin). 

Hal ini menyebabkan pemeriksaan sering terbatas pada pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah, tanpa pemeriksaan lanjutan seperti tes hemoglobin (untuk anemia), pemeriksaan kesehatan gigi-mulut, atau skrining gangguan mental. 

"Tentunya ini akan mengurangi efektifitas program tersebut," ungkap dr Hikari. 

Dalam jangka panjang, beberapa penyakit penting juga diharapkan menjadi bagian dari CKG Sekolah ini, seperti skrining thalasemia yang pembiayaannya sangat besar. Skrining thalasemia sangat penting untuk mencegah terjadinya sakit thalasemia, sehingga akan sangat mengurangi pembiayaan kesehatan.

"IDAI berharap program ini tidak hanya menjadi formalitas, tetapi dapat berjalan secara berkelanjutan. Selama ini, program sering bergantung pada pendanaan jangka pendek, sehingga tidak konsisten," kata dr Hikari. 

"Diperlukan pula koordinasi antarsektor, baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun organisasi profesi terkait," tambahnya. 

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut