Idrus Marham: Saya Gak Umrah, Gak Ada Uang dari Eni

JAKARTA, iNews.id – Tersangka kasus dugaan korupsi proyek PLTU Riau-1 Idrus Marham menyangkal telah menerima 50.000 dolar Singapura dari Eni Saragih untuk keperluan umrah. Idrus menegaskan dirinya tidak pernah berangkat umrah.

Penegasan itu menepis pernyataan terdakwa Johannes Kotjo dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (15/11/2018). Kotjo menyebut mantan Wakil Ketua Komisi VI DPR Eni Saragaih meminta uang kepadanya untuk munaslub Golkar. Dari uang 400.000 dolar Singapura itu, ada yang diberikan kepada Idrus.

Baca Juga

Profil Gabriele Nunziati, Jurnalis Italia yang Dipecat karena Tanya Tanggung Jawab Israel di Gaza

"Loh, saya ga umrah. Lah, ga ada (terima uang). Wong saya ga umrah. Ga ada ya. Makanya saya bilang dulu, pertama Eni biar bicara. Apa ngasih? Katanya tidak. Kotjo juga tidak. SB (Sofyan Basir) juga tidak," kata Idrus usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di gedung KPK, Jakarta, Jumat (16/11/2018).

Idrus menjelaskan, Eni sudah mengetahui bahwa dirinya tidak jadi berangkat umrah sehingga tidak menerima uang tersebut. Atas dasar itu, Eni telah mengubah keterangannya.

"Nah, karen itu dia sudah mengubah, tidak jadi. Kan gak jadi umrah ya," ucap mantan sekjen Partai Golkar ini.

Idrus menegaskan, dirinya sanggup membayar sendiri jika berangkat umrah sehingga tidak perlu meminta uang kepada pihak lain. Apalagi, umrah merupakan ritual ibadah.

Dalam perkara ini, KPK menduga Idrus mengetahui dan turut andil terkait dengan penerimaan uang oleh Eni dan Kotjo. Idrus juga diduga berperan mendorong Purchase Power Agreement dalam proyek pembangunan PLTU Riau-1.

Mantan menteri sosial ini turut diduga menerima janji untuk mendapatkan bagian yang sama besar dengan Eni sebesar 1,5 juta dolar AS dari Kotjo, pemilik saham Blackgold Natural Resources Limited.

Editor: Zen Teguh