Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Beberapa Pulau di Indonesia Terancam Tenggelam 20 Tahun Mendatang akibat Perubahan Iklim
Advertisement . Scroll to see content

Indonesia Buka Rumah Hijau di Konferensi Iklim Dunia COP30 Brasil

Rabu, 12 November 2025 - 13:40:00 WIB
Indonesia Buka Rumah Hijau di Konferensi Iklim Dunia COP30 Brasil
Indonesia membuka Paviliun Indonesia di tengah perhelatan Konferensi Iklim Dunia (COP30) di Brasil pada 10 November 2025. (Foto: Istimewa).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Indonesia membuka Paviliun Indonesia di tengah perhelatan Konferensi Iklim Dunia (COP30) di Brasil pada 10 November 2025. Paviliun ini berfungsi sebagai panggung utama bagi Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia semua aksi nyata yang telah dilakukan dalam menjaga lingkungan.

Paviliun Indonesia dibuka oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq. Tempat ini didesain sebagai jembatan hijau yang menghubungkan Indonesia dengan berbagai negara, pengusaha dan masyarakat global.

Kehadiran paviliun ini dinilai bukti komitmen serius Indonesia dalam isu iklim. “Kita tidak hanya hadir untuk bernegosiasi, tetapi untuk menunjukkan bahwa Indonesia siap menjadi jembatan hijau dunia,” ujar Hanif dikutip, Rabu (12/11/2025). 

Indonesia tidak hanya berbicara di forum ini, tetapi juga menunjukkan bukti nyata dalam menjaga bumi sambil tetap membangun ekonomi yang ramah lingkungan, sejalan dengan tujuan asta cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Selama dua pekan, Paviliun Indonesia akan menyelenggarakan lebih dari 50 sesi diskusi yang menampilkan keberhasilan Indonesia dalam berbagai bidang, termasuk menjaga hutan dalam perawatan hutan Indonesia sebagai paru-paru dunia.

Selain itu, sebagai upaya transisi dari energi fosil ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan dan novasi dalam mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna serta dorongan kepada pabrik-pabrik untuk mengurangi polusi.

Salah satu fokus utama forum Seller Meet Buyer untuk kredit karbon yang merupakan sistem di mana perusahaan atau negara yang berhasil mengurangi polusi (misalnya menanam pohon) mendapatkan sertifikat yang dapat dijual kepada perusahaan yang masih menghasilkan polusi.

Dia menilai, pasar karbon ini bukan sekadar transaksi, tetapi juga cara untuk mendanai lebih banyak proyek hijau. “Pasar karbon bukan sekadar transaksi ekonomi. Ini adalah cara kita menegakkan integritas dan membangun kepercayaan dunia,” ucapnya.

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar, dengan perkiraan pasar karbon yang bisa mencapai nilai ekonomi hingga USD 7,7 miliar per tahun.

Dia menjelaskan, kehadiran Paviliun Indonesia di COP30 membawa tiga manfaat utama bagi bangsa, yaitu dunia melihat Indonesia sebagai pemimpin yang serius menangani perubahan iklim dan membuka lapangan kerja baru di sektor ekonomi hijau serta menciptakan lingkungan hidup yang lebih bersih dan sehat untuk ditinggali.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut