Indonesia Kecam Visi Israel Raya Netanyahu dengan Mencaplok Palestina dan Negara Lain
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Indonesia menolak dan mengecam rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mendirikan Israel Raya yang mencaplok wilayah-wilayah Palestina serta negara lain di sekitarnya.
Visi Netanyahu itu pasti akan memicu ketegangan dan memperluas konflik di Timur Tengah, padahal komunitas internasional saat ini sedang berupaya mewujudkan perdamaian, menerapkan gencatan senjata di Jalur Gaza serta meredam konflik di Lebanon dan Suriah.
"Indonesia menyerukan kepada komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, untuk menolak segala bentuk aneksasi dan pendudukan permanen oleh Israel di Palestina atau di manapun di kawasan," bunyi pernyataan Kemlu RI, dikutip Jumat (15/8/2025).
Pemerintah juga mendedak Dewan Keamanan PBB mengambil langkah konkret guna menghentikan kebijakan Israel yang merusak prospek perdamaian.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan gagasan pembentukan Israel Raya pada Selasa lalu dalam wawancara dengan stasiun televisi sayap kanan, i24.
Israel Raya merupakan istilah Alkitab yang digunakan dalam politik Israel merujuk pada perluasan wilayah Israel, mencakup Tepi Barat, Jalur Gaza, Dataran Tinggi Golan di Suriah, Semenanjung Sinai di Mesir, serta sebagian Yordania.
Netanyahu merasa terikat dengan visi Israel Raya.
Dia merasa sedang menjalankan misi sejarah dan spiritual, mendatangkan generasi-generasi Yahudi saat ini maupun yang akan datang ke Israel yang nantinya bisa tinggal di wilayah-wilayah yang akan dicaplok tersebut.
Menteri Keuangan Bezalel Smotrich pada Kamis kemarin menyetujui rencana pembangunan 3.401 unit permukiman baru Yahudi di Ma'ale Adumim, sebelah timur Yerusalem, serta 3.515 unit lainnya di wilayah sekitarnya.
Proyek tersebut bertujuan memecah Tepi Barat menjadi dua bagian, yakni memisahkan Kota Ramallah dan Nablus di utara dari Betlehem dan Hebron di selatan, serta mengisolasi Yerusalem Timur.
Tujuan dari proyek ini juga memupus harapan berdirinya negara Palestina yang sedang diperjuangkan, bukan hanya oleh negara-negara Arab tapi juga sekutu Israel di Eropa seperti Prancis dan Inggris.
"Ini adalah paku terakhir di peti mati gagasan negara Palestina," kata menteri radikal sayap kanan Israel itu.
Editor: Aditya Pratama