Indonesia-Malaysia Perkuat Kerja Sama Bidang Komunikasi dan Informasi
JAKARTA, iNews.id – Delegasi Jabatan Penerangan Kementerian Komunikasi dan Multimedia Negara Malaysia pada pekan ini melakukan kunjungan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemenkominfo) di Jakarta. Kunjungan instansi asal negeri jiran itu untuk memperkuat kerja sama kedua negara di bidang komunikasi dan informasi.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Widodo Muktiyo menuturkan, pertukaran pegawai Indonesia dan Malaysia bidang pelayanan informasi dan komunikasi, khususnya terkait layanan informasi pedesaan, sudah berlangsung sejak 1984.
“Nah, tujuan kunjungan ini untuk mempererat jalinan persahabatan antara Malaysia dan Indonesia khususnya di bidang komunikasi pemerintah. Untuk itu, baik Delegasi Malaysia maupun kita (Indonesia) bisa saling mengeksplorasi dan sharing perkembangan government public relation (GPR) di masing-masing negara,” kata Widodo di Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Widodo juga memberikan penjelasan cara pemerintah Indonesia menangani hoaks. Berdasarkan data yang dimiliki Kemenkominfo, jumlah temuan isu hoaks terus meningkat dari waktu ke waktu. Jumlah penanganan situs negatif hingga 2018 adalah lebih dari 980.000. Sementara, jumlah penanganan konten negatif di media sosial dalam kurun waktu yang sama mencapai 547.506
Dia pun memaparkan strategi GPR yang dilakukan oleh Kemenkominfo dimulai dengan menyinergikan seluruh data dan informasi dari seluruh kementerian, lembaga, atau departemen (K/L/D) serta stakeholder lainnya untuk kemudian dilakukan manajemen isu untuk menentukan agenda setting di media.
Setelah agenda setting dirumuskan, Kemenkominfo bersama dengan K/L/D melakukan produksi konten untuk kemudian didiseminasikan melalui berbagai kanal atau media yang tepat sesuai dengan karakter konten dan target audiens yang sesuai.
“Dalam menghadapi fenomena hoaks dan ujaran kebencian saat ini, kami mengupayakan bukan hanya meng-counter konten negatif tersebut, tetapi juga membangun ketahanan informasi sehingga tercipta kedaulatan informasi,” ujar Widodo.
Pada kesempatan itu, dia juga memamerkan capaian Kemenkominfo yang kini memiliki berbagai kanal penyebaran informasi seperti GPR TV, infopublik.id, Forum Merdeka Barat 9, JPP, dan lain sebagainya. Sementara jaringan kemitraan yang dimiliki di luar K/L/D adalah Blogger, Satuan Tugas Media Sosial, Media Center, Iprahumas, Bakohumas, Lembaga Media Tradisional, Penyuluh Informasi Publik dan salah satu diantaranya adalah Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).
KIM adalah bentuk paradigma komunikasi masyarakat dengan model komunikasi “communication with people” bukan model “communication to people”. Untuk itu, Widodo menilai kehadiran KIM sangat strategis sebagai simpul informasi antara
Pemerintah dan Masyarakat, khususnya grassroot area untuk mengamplifikasi diseminasi informasi nasional kepada masyarakat.
“Dalam kesempatan ini, saya mengajak Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia untuk terus menggali peluang kerjasama antar kedua negara. Harapannya ke depan, Indonesia dan Malaysia dapat terus bersinergi dalam hal peningkatan kualitas pengelolaan komunikasi publik di masing-masing negara,” ucapnya.
Sebagai negara serumpun, Indonesia dan Malaysia adalah dua negara dengan latar sejarah dan kultural yang serupa meski tak sama. Ditambah dengan letaknya yang berdekatan secara geografis, sebagai negara yang bertetangga, tentu jalinan kerja sama yang harmonis perlu terus dibina dan dipelihara,” tutur Widodo.
Pada acara audiensi tersebut, hadir Pengarah Jabatan Penerangan Negeri Pahang selaku Ketua Delegasi Negara Malaysia, Mohd Salmun Bin Mustafa; Penolong Pengarah Jabatan Penerangan WP Labuan, Abdul Aziz Bin Mohd Salleh; Penolong Pengarah Caw Khidmat Pengurusan & Kewangan, Nurhasnani Bte Abdul Wahab; Penolong Pengarah Jabatan Penerangan Negeri Sarawak, Freda Anak Mathew Manggi, dan; Penolong Pengarah Bahagian Perhubungan Antarabangsa Jabatan Penerangan Malaysia, Laly Haizan Bte Bahari.
Dalam rangkaian kegiatan Kunjungan Pegawai Penerangan Malaysia ke Indonesia, delegasi Malaysia akan berkunjung langsung ke salah satu kota terbaik dalam implementasi smart city yaitu Kota Tangerang, Banten, dengan comand center-nya "Live Tangerang".
Sebelum bertolak ke Kota Sabang, delegasi Malaysia berkunjung ke Banda Aceh. Kunjungan ke ibu kota serambi Makkah itu untuk bersilahturahmi dan berbagi pengalaman tentang tata kelola komunikasi pemerintah dengan Jajaran Pejabat Pemerintah Provinsi Aceh, khususnya Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Provinsi Aceh.
Kemudian dilanjutkan kunjungan ke Lota Sabang, Provinsi Aceh untuk meninjau langsung aktifitas KIM dalam memanfaatkan TIK untuk mendiseminasikan informasi kepada masyarakat. Harapan ke depan, dengan adanya kunjungan ini, bisa terjalin mitra KIM dan Kelompok Harapan Malaysia (KHM).
Editor: Ahmad Islamy Jamil