Indonesia-Peru Teken Perjanjian Ekonomi IP-CEPA, Rampung Hanya dalam 14 Bulan
JAKARTA, iNews.id - Indonesia dan Peru resmi menandatangani tiga dokumen kerja sama strategis dalam kunjungan kenegaraan Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (11/8/2025). Salah satu dokumen yang ditandatangani yakni persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Peru (IP-CEPA) yang dapat memperluas akses pasar dan aktivitas perdagangan kedua negara.
“Saya menyambut dengan sangat hangat penandatanganan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Peru CEPA, comprehensive economic partnership agreement. Perjanjian ini akan memperluas akses pasar, serta meningkatkan aktivitas perdagangan kedua negara,” ujar Presiden Prabowo Subianto dalam keterangannya.
Prabowo mengapresiasi keberhasilan penyelesaian perundingan dalam waktu singkat. Menurutnya, IP-CEPA telah disepakati dan ditandatangani oleh kedua negara hanya dalam kurun waktu 14 bulan.
“Biasanya perundingan ini memakan waktu bertahun-tahun. Kita, Peru dan Indonesia berhasil dalam 14 bulan kita selesaikan perjanjian ini. Di semua sektor kita akan kerja sama untuk meningkatkan perdagangan di antara kedua negara kita,” tutur dia.
Sementara itu, Dina Boluarte turut menyambut baik penandatanganan IP-CEPA pada kunjungan ini. Dia meyakini persetujuan ini akan membawa manfaat nyata bagi pelaku usaha dan masyarakat kedua negara.
“Ketika berlaku, CEPA akan memperkuat hubungan ekonomi perdagangan, mendorong pertukaran barang, dan menjadi dasar perjanjian masa depan di bidang investasi, jasa, perdagangan elektronik, dan lainnya. CEPA adalah bukti tekad pemerintah kita untuk mendorong perdagangan dan lebih bebas dan memperkuat perekonomian,” kata dia.
Selain CEPA, kedua negara juga menandatangani deklarasi bersama pada perayaan 50 tahun hubungan diplomatik. Dina Boluarte mengatakan deklarasi ini memuat tekad untuk memperdalam hubungan bilateral dan mengeksplorasi kerja sama baru di berbagai bidang.
“Dengan adanya perjanjian seperti itu, memberikan satu gambaran bahwa kita akan melakukan hubungan lebih baik, dan momen terbaik ke depan untuk bisa kedua negara. Dan ini akan memperkuat momentum positif yang tadi saya katakan untuk masa depan,” ucapnya.
Dokumen lain yang turut ditandatangani dalam pertemuan kedua pemimpin negara yakni memorandum saling pengertian antara Badan Narkotika Nasional (BNN) RI dan Komisi Nasional untuk Pengembangan dan Hidup tanpa Narkoba Peru tentang kerja sama teknis dalam pemberantasan produksi gelap, persiapan, dan perdagangan gelap narkotika, bahan-bahan psikotropika, dan prekursor.
Melalui kesepakatan ini, Indonesia dan Peru berkomitmen berbagi pengalaman, teknologi, dan praktik terbaik dalam memerangi produksi dan perdagangan ilegal narkotika, psikotropika, serta bahan prekursor yang membahayakan masyarakat.
Editor: Rizky Agustian