Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Buntut Kasus Jet Pribadi, Anggaran KPU bakal Dipelototi Komisi II DPR
Advertisement . Scroll to see content

Ingat, Pemilih Tak Boleh Merekam saat Mencoblos di TPS Pemilu 2024 pada 14 Februari 

Rabu, 31 Januari 2024 - 18:55:00 WIB
Ingat, Pemilih Tak Boleh Merekam saat Mencoblos di TPS Pemilu 2024 pada 14 Februari 
Ketua KPU RI, Hasyim Asy"ari mengatakan pilihan tiap pemilih harus dirahasiakan. (Foto MPI).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengingatkan pemilih untuk tidak merekam saat mencoblos di bilik TPS pada 14 Februari 2024. Hal ini untuk menjaga azas kerahasian pada Pemilu 2024.

"Kalau membawa handphone saja boleh, tapi tidak boleh merekam," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari kepada wartawan, Rabu (31/1/2024).

Menurutnya, azas kerahasian dalam pemilu artinya pilihan tiap pemilih harus dirahasiakan. Azas kerahasiaan ini berlaku bagi setiap pemilih termasuk anggota partai, caleg, capres atau cawapres.

"Intinya begini, azas pemilu itu rahasia sehingga pilihannya harus dirahasiakan. Sehingga membawa alat rekaman, baik suara, video, foto, pertanyaannya kira-kira mau dipakai apa?" jelas dia.

"Kalau mau dilaporkan ke tim kampanye, tim pemenangan termasuk menjaga kerahasiaan enggak? Yang penting kita, siapa pun, ya, partai, calon, capres, atau timnya menginstrusikan membawa handphone, difoto di kamera dan harus dilaporkan ke mereka, pertanyaannya terjamin enggak kerahasiaan itu?," sambungnya.

Salah satu permasalahan yang akan muncul, kata dia, perbedaan penghitungan suara. Menurutnya, KPU akan lebih susah untuk melacak dari mana video-video itu berasal.

Selain itu jika video pencobolosan itu viral, maka pilihan pemilih akan terungkap. Hal itu,kata Hasyim, membuat azas kerahasiaan tak terpenuhi.

"Karena apa, di satu sisi itu mengganggu asas kerahasiaan. Kedua, kalau situasi itu viral, mengklarifikasinya juga agak kerepotan. Siapa yang foto, siapa mengepost itu. Kemudian ngapain diviralkan, ini jadi pertanyaan kan. Yang kemudian harus melacak satu per satu dan seterusnya," ungkapnya.

Dia juga memastikan setiap edukasi ini akan dilakukan pada tiap-tiap tempat pemungutan suara. Ia menyebut bahwa KPPS lah yang akan menyosialisasikan lebih lanjut kepada para pemilih.

"Ya nanti di TPS-TPS kita membuat seruan bahwa para KPPS ini menyampaikan kepada pemilih untuk menghindari memfoto, memvideokan pilihannya di TPS," tutupnya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut