Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Silfester Matutina Belum Dipenjara, Roy Suryo: Tolong Aparat juga Fair
Advertisement . Scroll to see content

Ini 3 Pokok Pemikiran Jokowi saat Pidato di Sidang Umum ke-75 PBB

Rabu, 23 September 2020 - 08:29:00 WIB
Ini 3 Pokok Pemikiran Jokowi saat Pidato di Sidang Umum ke-75 PBB
Tangkapan layar Presiden Jokowi saat berpidato secara virtual pada Sidang Umum ke-75 PBB, Rabu (23/9/2020)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan tiga pokok pemikiran saat berpidato pada Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) secara virtual, Rabu (23/9/2020). Ketiga pokok pemikiran itu terkait kondisi global terkini.

"Yang Mulia, melihat situasi dunia sekarang ini izinkan saya menyampaikan beberapa pemikiran. Pertama, PBB harus senantiasa berbenah diri melakukan reformasi, revitalisasi dan efisiensi," kata Jokowi yang disiarkan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.

Mantan gubernur DKI Jakarta ini meminta PBB membuktikan kerja sama internasional di tengah krisis pandemi virus corona (Covid-19) dapat berjalan sehingga solidaritas kemanusiaan dapat terwujud. "PBB harus dapat membuktian bahwa multilateralism delivered, termasuk pada saat terjadinya krisis," ujarnya.

Selain itu, Jokowi meminta PBB dapat lebih responsif dan efektif dalam menjawab tantangan global. Semua negara yang tergabung dalam organisasi ini memiliki tanggung jawab untuk memperkuat PBB agar tetap relevan dan kontributif terhadap persoalan dunia.

"PBB bukanlah sekadar sebuah gedung di kota New York, tapi sebuah cita-cita dan komitmen bersama seluruh bangsa untuk mencapai perdamaian dunia dan kesejahteraan bagi generasi penerus. Indonesia memiliki keyakinan yang tidak tergoyahkan terhadap PBB dan multilateralisme adalah satu-satunya jalan yang dapat memberikan kesetaraan," tuturnya.

Kedua, kata Jokowi, kepemimpinan kolektif dunia harus diperkuat kendati masing-masing negara selalu memperjuangkan kepentingan nasionalnya. Namun, dia mengingatkan, tiap negara punya tanggung jawab untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas dunia sehingga kesejahteraan bisa diraih.

"Kedua, collective global leadership harus diperkuat," ucap mantan wali kota Solo ini.

Peran PBB, menurut Jokowi, amat penting untuk memperkokoh kepemimpinan kolektif dunia. Saat ini dunia membutuhkan kolaborasi untuk mewujudkan hubungan yang lebih baik.

Ketiga, Jokowi memaparkan, kerja sama dalam penanganan Covid-19 harus diperkuat, baik dari sisi kesehatan serta sosial dan ekonomi. Dia juga menyebut vaksin akan menjadi game changer dalam perang melawan pandemi global ini.

"Kita harus bekerja sama untuk memastikan, bahwa semua negara mendapatkan akses setara terhadap vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau. Untuk jangka panjang tata kelola ketahanan kesehatan dunia harus lebih diperkuat," katanya.

Jokowi berpendapat, ketahanan kesehatan dunia yang berbasis pada ketahanan kesehatan nasional akan menjadi penentu masa depan dunia. Sementara itu dari sisi ekonomi, reaktivasi secara bertahap harus mulai dilakukan dengan melakukan koreksi terhadap kelemahan-kelemahan global supply chain yang ada.

Aktivasi ekonomi harus memprioritaskan kesehatan warga dunia. "Dunia yang sehat, dunia yang produktif harus menjadi prioritas kita. Semua itu dapat tercapai jika semua bekerja sama. Mari kita memperkuat komitmen dan konsisten menjalankan komitmen untuk selalu bekerja sama," ujarnya.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut