Ini Biang Kerok Okupansi Hotel di Jakarta Babak Belur hingga Dibayangi PHK Massal
JAKARTA, iNews.id - Tingkat okupansi atau keterisian hotel di Jakarta tengah anjlok berdasarkan data dari Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI). Industri hotel pun dibayangi fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Ketua BPD PHRI DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono pun menjelaskan bahwa hal ini terjadi kebijakan efisiensi anggaran pemerintah. Sebab, industri hotel di Ibu Kota mayoritas mengandalkan segmen pasar pemerintah.
Industri hotel di Jakarta mau tidak mau pun harus bergantung pada wisatawan domestik. Melansir Antara, padahal, kontribusi para wisatawan ke Jakarta masih tergolong sangat kecil.
Dari survei yang dilakukan PHRI, sebanyak 96,7 persen hotel di Jakarta melaporkan penurunan okupansi di triwulan pertama 2025. Kemudian, 66,7 persen responden mengatakan penurunan tertinggi berasal dari segmen pemerintah.
Iwan pun berharap pemerintah bisa ikut turun tangan menangani masalah ini. Misalnya dengan mengeluarkan kebijakan yang mendukung sektor pariwisata dan perhotelan.
"Ketidakseimbangan struktur pasar menunjukkan perlunya pembenahan strategi promosi dan kebijakan pariwisata yang lebih efektif untuk menjangkau pasar internasional," ujar Sutrisno dikutip dari Antara.
Sementara itu, kondisi ini membuat industri hotel terancam melakukan PHK massal. Diprediksi jumlah pengurangan akan mencapai 30 persen.
Editor: Puti Aini Yasmin